Polda Metro Terima 3 Laporan Dugaan Rocky Gerung Hina Presiden Jokowi

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 4 Agustus 2023 16:10 WIB
Jakarta, MI - Polda Metro Jaya telah menerima tiga laporan terkait dugaan Rocky Gerung menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak hanya Rocky, Refly Harun juga turut dilaporkan. Keduanya dilaporkan oleh seseorang bernama Jimmy Fajar yang mengaku sebagai relawan Jokowi. Laporan tersebut dilayangkan pada Rabu (2/8), dengan nomor LP/B/4504/VIII/2023/SPKT Polda Metro Jaya. "Jadi total sudah ada tiga Laporan Polisi yang saat ini ditangani oleh tim penyelidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Jumat (4/8). Ade mengatakan, Rocky dan Refly dilaporkan dengan Pasal 45A ayat (2) jo pasal 28 (2) UU ITE, Pasal 156 KUHP, Pasal 160 KUHP, Pasal 14 ayat (1), (2), serta pasal 15 UU no 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga telah menerima dua laporan terhadap Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Jokowi. Laporan pertama dilayangkan oleh Relawan Indonesia Bersatu pada Senin (31/7). Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/SPKT/Polda Metro Jaya. Lalu laporan kedua dilayangkan Ferdinand Hutaean pada Selasa (1/8). Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/4465/VIII/2023/SPKT/Polda Metro Jaya. Pengamat Politik Rocky Gerung diduga menghina Presiden Jokowi saat berorasi dalam acara persiapan aksi akbar 10 Agustus 2023. Adapun pernyataan Rocky itu diunggah di akun YouTube milik Refly Harun. Dalam acara itu, tampak Rocky mengkritik Jokowi dengan menggunakan kata-kata kasar. "Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia enggak mikirin nasib kita," kata Rocky. "Itu b** yang t. Kalau dia b* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b* t* itu sekaligus b** yang pengecut. Ajaib, b** tapi pengecut," sambungnya.