Rekonstruksi Tewasnya Bripda Ignatius Digelar Tertutup, Ini Alasannya

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 7 Agustus 2023 19:02 WIB
Jakarta, MI - Rekonstruksi kasus tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage di Rusun Polri Cikeas, Kabupaten Bogor, digelar tertutup, Senin (7/8). Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro beralasan agar proses rekonstruksi itu bisa berlangsung kondusif. "Benar (agar kondusif), kita mau semaksimal mungkin," ujarnya, Senin (7/8). Lebih lanjut, Rio mengatakan, hasil rekonstruksi itu akan disampaikan apabila telah selesai. "Benar, selesai nanti baru (disampaikan hasilnya)," ucapnya. Sementara itu, ibunda Bripda Ignatius, Antonia berharap tidak ada yang ditutup-tutupi oleh pihak kepolisian dalam rekonstruksi tersebut. "Kami minta nggak ada yang ditutup-tutupi, keadilan harus ditegakkan," kata Antonia kepada wartawan di Rusun Polri. Dia juga mengaku siap untuk mengikuti proses rekonstruksi tersebut. "Saya usahakan saya kuat, mudah-mudahan Tuhan menyertai," ucapnya. Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas tertembak di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (23/7) dini hari. Dalam kasus ini, dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Bripda IMS dan Bripka IG. IMS dijerat Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 359 KUHP dan atau UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Sedangkan IG dijerat Pasal 338 KUHP Jo Pasal 56 KUHP dan atau Pasal 359 KUHP Jo Pasal 56 dan atau UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Teranyar, kedua tersangka telah dipecat dari Polri. Keduanya dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) oleh majelis sidang etik.