Tambahan Pelatihan kepada Personil Polri Mendesak

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 15 Oktober 2021 02:00 WIB
Monitorindonesia.com - Polri diminta memberikan tambahan pelatihan kepada anggotanya dalam menghadapi situasi unjuk rasa. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kejadian anggota Polri membanting mahasiswa di Kabupaten Tangerang saat unjuk rasa tidak terulang. Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi X DPR RI Bramantyo Suwondo terkait tindakan yang terjadi saat aksi unjuk rasa di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang,  Rabu (13/10/2021). "Kedepannya Polri membutuhkan pelatihan yang lebih mendalam kepada anggota-anggotanua agar kejadian seperti di Tangerang tidak terjadi kembali," kata Bramantyo, Kamis, (14/10/2021). Menurut Bram, dibutuhkan pemahaman dalam pelaksanaan penegakan hukum. Hal ini termasuk dengan pemilihan teknik yang cocok dalam penegakan hukum saat menghadapi aksi unjuk rasa. Dia menegaskan, jangan sampai proses dalam penegakan hukum mencederai masyarakat karena tindakan yang berlebihan. Karena sejatinya Polri adalah pengayom masyarakat. Hal tersebut, tegas Bram, termasuk dalam penegakan hukum perihal apapun, tidak hanya saat penyampaian pendapat Bram sangat berharap, agar kejadian polisi membanting mahasiswa saat unjuk rasa di kabupaten Tangserang tidak terulang. "Melihat dari video yang beredar kejadian pembantingan mahasiswa oleh salah satu anggota Polri seharusnya bisa tidak terjadi. Dikarenakan melihat dari situasi salah satu anggota polisi sudah dapat mengontrol keadaan, tindakan membanting bisa dikatakan berlebihan dari dibutuhkan untuk mengamankan situasi," tandasnya.[bng]

Topik:

Mabes Polri Pelatihan