Hari Sumpah Pemuda, JBN Ajak Pemuda Bangun Optimisme

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 27 Oktober 2021 11:39 WIB
Monitorindonesia.com - Menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93, banyak agenda yang telah direncanakan Pemuda/i Indonesia, seperti mengadakan lomba vlog, puisi, dan juga webinar online. Salah satu contohnya adalah webinar online yang akan diselenggarakan oleh Vox Point Indonesia DKI Jakarta yang mengundang beberapa perwakilan tokoh pemuda keagamaan. Jika melihat kebelakang pada proses terciptanya negeri ini, para pendiri bangsa menetapkan Pancasila sebagai dasar bagi masyarakat untuk berbangsa dan negara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Harapannya tentu Pancasila menjadi panduan dalam kehidupan bernegara setiap warganya. Bersatunya orang muda pada Kongres Pemuda Ke-II merupakan peristiwa yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda. Yang digelorakan pertama kali pada 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini yang kita kenal sebagai semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya bangsa Indonesia. Dalam momentum pertama kali lahirnya Sumpah Pemuda, orang muda datang dari berebagai latar belakang. Mereka telah menyatakan tekad yang sama untuk bersatu. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. "Pentingnya membakar semangat kebersamaan seperti yang telah ditorehkan para pemuda di era penjajahan dulu sangat diperlukan agar keutuhan dan kedaulatan NKRI tetap terjaga," ujar Jutan Manik, Ketua Bidang Pemuda dan Pembumian Pancasila Jaringan Bela Negara Republik Indonesia (JBN RI), Rabu (27/10/2021). Menurutnya, Pemuda saat ini dengan segala ilmu pengetahuan yang dimiliki diharapkan mampu menjadi panutan bagi setiap golongan, terlebih dalam aspek penggunaan teknologi. "Saya berharap Pemuda mampu memilah kebenaran informasi secara objektif agar terhindar dari paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila," katanya. Senada dengan itu, Tigor Mulo Horas Sinaga, Ketua Umum JBN RI menambahkan bahwa saat ini adalah momentum bagi pemuda Indonesia dalam menyiapkan SDM yang unggul. Dimana pada tahun 2030 kelak adalah puncak dari bonus demografi yang diterima bangsa Indonesia. "Apabila ini tidak dapat kita manajemen dengan baik, tentu akan menjadi boomerang yang justru membawa dampak negatif pada bangsa ini, seperti tingkat pengangguran tinggi dan kualitas SDM menurun di tanah air," ujarnya. Tigor menegaskan, bangga akan produk lokal serta mencintai profesi yang dimiliki setiap insan masyarakat Indonesia adalah salah satu wujud nyata dari Bela Negara. "Oleh sebab itu, seluruh warga negara dengan ragamnya profesi yang dimiliki diharapkan mampu memberikan kontribusi pada bangsa dan negara guna terwujudnya Indonesia Emas pada tahun 2045," tambah Tigor.[Lin]

Topik:

Pemuda JBN Sumpah Pemuda