Kompolnas Dorong Reformasi Kultural Ditubuh Polri Harus Digelorakan Lagi

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 6 Desember 2021 11:30 WIB
Monitorindonesia.com- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendorong adanya reformasi kultural dalam tubuh Polri. Hal itu sangat perlu untuk digelorakan lagi agar dapat melahirkan Polisi yang lebih profesional, humanis dan menghormati Hak Asasi Manusia (HAM). "Saya melihat Reformasi Kultural Polri perlu lebih digelorakan lagi. Reformasi Kultural Polri ini mengarahkan pimpinan dan anggota Polri untuk mengubah mindset dan cultureset agar menjadi polisi yang profesional, humanis, dan menghormati HAM. Praktek-praktek buruk di masa Orde Baru, antara lain kekerasan berlebihan, arogansi, hedonis, dan korupsi/pungli harus dihapus," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada wartawan, Senin (6/12/2021). Menurutnya, tindakan oknum tidak bisa disimpulkan bahwa itu merupakan suatu kebijakan dari instansi Kepolisian akan tetapi harus dilihat dari kasus per kasusnya. "Yang lebih penting adalah bagaimana pimpinan atau atasan memberikan contoh teladan, bagaimana pengawasan internal, dan apakah reward and punishment sudah dijalankan dengan baik," lanjutnya. Kendati demikian, Poengky Indarti menilai kepercayaan masyarakat kepada polisi saat ini masih tinggi. Hal itu berdasarkan beberapa survey menyatakan bahwa Polri menduduki peringkat tiga yang paling dipercaya masyarakat. "Hal tersebut juga dibuktikan dengan banyaknya laporan masyarakat ke Polisi serta masyarakat masih memercayakan perlindungan, pengayoman dan pelayanan pada Polri, sehingga Polri masih dipercaya masyarakat," ungkapnya. Untuk itu, Poengky Indarti berharap agar semua kasus-kasus yang kini jadi sorotan publik dan juga sedang ditangani oleh pihak kepolisian mudah terungkap. "Tetapi semuanya tergantung fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, keterangan saksi-saksi dan bukti-bukti, dengan dukungan scientific crime investigation," tutupnya. (Wawan)
Berita Terkait