Omicron Pertama Terdeteksi, Menkes: Hindari Perjalanan Luar Negeri

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 16 Desember 2021 13:45 WIB
Monitorindonesia.com - Pascapenemuan kasus omicron pertama di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat yang tidak memiliki kebutuhan sangat mendesak agar menghindarkan melakukan perjalanan ke luar negeri. "Tolong liburan ini isi waktunya di dalam negeri. Tidak perlu ke luar negeri. Indonesia, negara yang jauh lebih aman dibandingkan dengan banyak negara lain di luar," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers perkembangan Covid-19, Kamis (16/12/2021). Dia ingatkan, imbauan tidak ke luar negeri bertujuan guna mengantisipasi importasi varian baru Covid-19, omicron yang belakangan sudah merebak luas ke berbagai negara. Untuk itu, sekali lagi Budi menekankan ajakan masyarakat untuk sama-sama menjaga keselamatan keluarga, tetangga dan seluruh rakyat Indonesia dengan mengurangi perjalanan ke luar negeri selama tidak ada kebutuhan yang mendesak. Sebelumnya disampaikan omicron pertama telah terdeteksi di Indonesia, yakni pekerja pembersih di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Ini sekaligus menjadi kasus omicron pertama di Indonesia. “Data-data ini sudah kami konfirmasikan ke GISAID bahwa memang ini adalah omicron,” ujar Menkes Budi. Budi mengatakan, kasus ini tanpa gejala dan tidak ada demam. Varian Covid-19 omicron diyakini berkembang 72 kali lebih cepat dari versi asli corona dan varian delta. Kasus ini terdeteksi pertama di Afrika Selatan pada akhir November. Ia mengatakan kedatangan varian baru covid dari luar negeri yang berhasil teridentifikasi di karantina Wisma Atlet menunjukkan bahwa sistem pertahanan Indonesia terhadap importasi kasus berjalan cukup baik. "Jadi wajarlah, kalau harus tinggal sepuluh hari di karantina. Karena bukan untuk mempersulit orang yang datang, tapi untuk melindungi 270 juta rakyat kita," katanya. Kemenkes telah mendeteksi lima kasus probable omicron yang melibatkan pelaku perjalanan internasional dari warga negara Indonesia serta asing. Dua kasus dialami WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet. Tiga kasus probable lainnya WNA asal China yang berkunjung ke Manado dan sekarang dikarantina di Manado.