Ini Syarat Pandemi Covid-19 Berubah Menjadi Endemi

wisnu
wisnu
Diperbarui 16 April 2022 05:52 WIB
Jakarta, MI - Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Syamsul Arifin mengatakan, optimisme perubahan pandemi menuju status endemi merupakan hal yang wajar. Terlebih, situasi saat ini kondisi kasus Covid-19 di Tanah Air terus membaik, sehingga Indonesia melangkah optimistis mengakhiri pandemi Covid-19. "Apalagi jika tren yang selama ini terus membaik dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan," kata dia dalam keterangannya, Jumat (15/4). Secara epidemiologis, Covid-19 akan berubah menjadi endemi tatkala tingkat penularan terkendali dan telah terbentuk kekebalan kelompok. Seperti data Kementerian Kesehatan yang menunjukkan penurunan insidensi kasus konfirmasi Covid-19 pada Tanggal 14 April 2022 sebabyak 833 orang. [caption id="attachment_411858" align="aligncenter" width="300"] ARSIP - Para pasien berbaring di ranjang di luar sebuah rumah sakit karena penuhnya kamar-kamar rumah sakit di Hong Kong Selasa (15/2), sementara kota itu menghadapi lonjakan pandemi Covid-19 terburuk saat ini. (Foto: AFP)[/caption] Sedangkan pada tiga pekan sebelumnya, pasien positif bertambah 5.808 orang per 24 Maret 2022. Hal tersebut menunjukkan penurunan kurang lebih 85,66 persen, sehingga penurunan lebih dari target, yaitu 50 persen, dalam tiga pekan terakhir. Sementara, angka positif pada Tanggal 14 April 2022 adalah 9,79 persen dan pada 1 April 9,93 persen. Angka ini memang menunjukkan nilai yang masih berada di atas target, yaitu kurang dari 5 persen, minimal selama dua pekan terakhir. "Namun jika kita perhatikan hari terakhir 8 Maret 2022 berada di 13,26 persen dan dua minggu yang lalu (21 Februari 2022) sebesar 14,2 persen. Angka ini menunjukkan tren perbaikan yang signifikan," ujar Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu. Begitu juga penurunan jumlah kematian pada kasus terkonfirmasi selama tiga pekan terakhir. Pada 14 April 2022 jumlah kematian 48 jiwa. Sementara tiga pekan yang lalu (24 Maret 2022) jumlah kematian 122 jiwa. "Jika kita perhatikan angka CFR 14 April 2022 adalah 2,58 persen. Data ini menunjukkan bahwa angka kematian absolut sudah jauh mengalami penurunan, meskipun jika dari angka CFR masih lebih dari target WHO, yaitu 2 persen. Namun baik angka kematian absolut dan angka kematian dalam CFR, semuanya mengalami tren perbaikan," ujarnya. Kemudian penurunan jumlah kasus terkonfirmasi dan probable yang dirawat di rumah sakit dan kasus yang masuk ICU selama minimal dua pekan terakhir. Nilai BOR pasien rawat inap Tanggal 13 April 2022 adalah 4,30 persen. Angka ini sudah jauh berkurang dibandingkan BOR rawat inap tanggal 1 April 2022 adalah 8,27 persen. Adapun capaian vaksinasi lengkap (dosis dua) pada 15 April 2022 sebanyak 162.372.110 orang dengan sasaran nasional 208.265.720 jiwa, sehingga cakupan telah mencapai 77,96 persen. Artinya, untuk membentuk kekebalan komunitas semakin besar, sebab cakupan vaksinasi juga terus mengalami peningkatan. Syamsul menyatakan jika memperhatikan tren perbaikan pada masing-masing indikator, maka ada optimisme Indonesia dapat mengubah status menjadi endemi. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan tetap fokus berupaya agar indikator-indikator tersebut dapat dengan segera dipenuhi semuanya.

Topik:

pandemi endemi