Viral 54 PMI Mengaku Ditipu dan Disekap Perusahaan Investasi Bodong di Kamboja

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 28 Juli 2022 08:40 WIB
Jakarta, MI - Baru-baru ini beredar kabar di media sosial sebanyak 54 PMI (Pekerja Migran Indonesia) disekap oleh perusahaan investasi bodong di daerah KPS di Kota Shonoukvile, Kamboja. Dalam video TikTok yang dibagikan @wafief, terdapat sebuah percakapan dengan salah satu PMI yang menjadi korban perusahaan investasi bodong tersebut. Video itu menjelaskan bahwa para PMI tersebut telah ditipu oleh perusahaan investasi bodong. Awalnya 54 PMI itu ditawari pekerjaan sebagai marketing di Kamboja. Namun sesampainya di Kamboja, mereka malah dipekerjakan sebagai operator investasi bodong. Bahkan mereka juga dipaksa bekerja sebagai investasi bodong untuk menipu warga Indonesia. "Kami dipaksa untuk bekerja sebagai menipu warga Indonesia," tulisnya. Selesai bekerja ke 54 PMI ini harus kembali pulang dan dalam waktu 11 hari mereka akan dijual kembali. Para PMI ini pun berharap segera diproses agar mereka segera kembali ke Indonesia. Dilansir dari video TikTok @xeronav mengatakan, awalnya para 54 Pekerja Migran Indonesia itu ditawari pekerjaan bidang marketing dengan iming-iming gaji sebesar US$1000-1500 atau sekitar Rp15 juta-Rp22,5 juta (kurs U$1=Rp15.000). Namun, kenyataannya ke 54 PMI itu hanya mendapat gaji US$800 perbulan dan mirisnya lagi gaji mereka dipotong setengahnya. Sementara para PMI itu dituntut bekerja selama 12 jam, mulai pukul 10.00 pagi hingga pukul 22.00 malam. Parahnya lagi jika mereka sakit atau tidak masuk kerja sehari saja, gaji mereka akan dipotong US$200 bahkan uang lembur tidak pernah mereka dapatkan. Selanjutnya untuk tempat tinggal, dalam satu kamar diisi dengan 14 orang. Paspor para pekerja imigran ini juga ditahan oleh para agen. Para PMI diketahui sudah berupaya meminta pulang kepada pemberi pekerjaan. Akan tetapi jika para PMI tersebut ingin dipulangkan maka mereka harus membayar sebesar US$3000 sampai US$4000. Sebagai informasi lokasi gedung para PMI dipekerjakan berada di daerah KPS di Kota Shonoukvile berjarak sekitar 4-5 jam dengan perjalanan darat dari Phnom Penh (Ibu Kota Kamboja). Sementara itu, Direktur Intelijen Keimigrasian Brigjend Pol RP Mulya mengatakan, pihaknya saat ini sedang mendalami permasalahan para PMI di Kamboja tersebut. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan KBRI di Kamboja dan aparat setempat untuk penjemputan ke 54 PMI tersebut. #54 PMI