Bentrokan di Sudan, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 16 April 2023 16:44 WIB
Jakarta, MI - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI), yang menjadi korban bentrokan antara militer Sudan dan paramiliter di Kota Khartoum. "Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban peristiwa dimaksud. Tercatat terdapat sekitar 1.209 WNI yang menetap di Sudan," kata Dirjen PWNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Minggu (15/4). Judha mengatakan KBRI Khartoum-Sudan terus memantau situasi dan mengimbau WNI di Sudan untuk meningkatkan kewaspadaan, serta menjauhi titik-titik rawan. "KBRI juga terus mengintensifkan komunikasi dengan masyarakat Indonesia," ujarnya. Adapun masyarakat dapat menghubungi call center KBRI Sudan melalui nomor +249 90 797 8701 dan +249 90 007 9060. Judha mengatakan bentrokan yang terjadi pada Sabtu (15/4) tersebut, diduga disebabkan adanya perbedaan pendapat antara militer dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF). "Peristiwa ini diduga disebabkan adanya perbedaan pendapat antara militer dan RSF terkait proses reformasi sektor keamanan dan integrasi RSF ke dalam militer Sudan, sebagai bagian dari proses politik yang sedang berlangsung saat ini," ungkapnya. Sebelumnya, militer Sudan dan pasukan paramiliter yang kuat bertempur dengan sengit pada Sabtu (15/4) waktu setempat, di ibu kota Khartoum dan daerah lainnya. Dilansir dari Al Arabiya, Minggu (16/4), Persatuan Dokter Sudan melaporkan sedikitnya 56 warga sipil tewas dan 595 orang, termasuk pejuang, terluka sejak pertempuran pecah pada Sabtu.