Jabatan Segera Berakhir, Ganjar Instruksikan Jajaran Pemkab Turun ke Masyarakat Menangani Stunting

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 10 Agustus 2023 19:59 WIB
Jakarta, MI - Masa jabatan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) akan segera berakhir pada 5 September 2023 mendatang. Kendati begitu, Ganjar Pranowo selaku gubernur yang masih menjabat terus melakukan percepatan untuk penurunan angka stunting. Oleh karena itu, Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh jajaran di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di Jateng terus berupaya agar angka stunting turun. Dia pun mengarahkan agar jajaran Pemkab di Jateng langsung turun ke masyarakat untuk melakukan penanganan dan pencegahan. Sehingga, masyarakat khususnya di Jateng tidak mengalami stunting. Dia pun menyoroti secara khusus stunting yang berada di daerah Brebes. "Ini sekarang lagi digenjot. Maka saya minta kepada Pemkab Brebes sering-seringlah, turun ke masyarakat," kata Ganjar usai menghadiri temu Forum Kader Posyandu Indonesia (FKPI) di GOR Sasana Adikarsa, Kabupaten Brebes, Jateng, Kamis (10/8/2023). Dia juga memberikan arahan kepada seluruh jajaran Pemkab untuk memberikan ruang aduan kepada masyarakat seluas-luasnya. Hal itu dilakukan agar pemerintah daerah, pemerintah kota, dan pemerintah kabupaten bergerak cepat mengatasi permasalahan stunting ini. "Reformasi birokrasinya, bikin birokrasi dari Pemkab Brebes proaktif, bukakanlah seluas-luasnya," ujarnya. Dalam mengatasi stunting di Brebes, Ganjar membuat program Gerakan Atasi Stunting Donasi Telur (Gaspol), Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), dan Bapak Asuh. Menurutnya, melalui program tersebut, pemerintah setempat bisa dapat bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di Brebes. “Karena wilayahnya luasnya gede, penduduknya banyak, dan mereka butuh menyampaikan, respons dengan cepat, kalau itu bisa dilakukan insya Allah tidak sulit,” kata Ganjar. “Begitu tidak menyelesaikan, ada provinsi. Begitu tidak bisa menyelesaikan, ada pusat. Begitu masih sulit, ada kok relawan-relawan yang bekerja. Banyak sekali yang dilakukan, tapi harus mau membuka diri,” pungkasnya. Ganjar membuat berbagai program untuk penurunan stunting seperti Jo Kawin Bocah, JateNG GayeNG NginceNG woNG meteNG (5Ng), pengukuhan tim percepatan penurunan stunting, hingga penyaluran beras fortifikasi. Dengan berbagai macam upayanya, Ganjar berhasil menurunkan angka stanting sebanyak 51 persen. Selama menjabat, angka stunting terus alami penurunan. Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), pada 2018 tingkat stunting di Jateng berada di angka 24,4 persen, setahun kemudian pada 2019 turun menjadi 18,3 persen. Persentase kembali turun pada 2020 menjadi 14,5 persen, kemudian pada 2021 turun menjadi 12,8 persen, dan terakhir pada 2022 di angka 11,9 persen.     #Ganjar Instruksikan Jajaran Pemkab Turun ke Masyarakat Menangani Stunting #Jabatan Segera Berakhir