Jokowi: Jangan Olok-olok LRT Jabodebek

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 31 Agustus 2023 16:58 WIB
Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk tidak mengolok-olok LRT Jabodebek. Pasalnya, meskipun proyek ini masih banyak kekurangannya, namun LRT Jabodebek merupakan produk buatan dalam negeri. Seperti diketahui, operasional LRT Jabodebek sempat mengalami sejumlah gangguan, termasuk mati listrik yang terjadi pada Rabu (30/8) kemarin. “Jangan mengolok-olok produk kita sendiri. Siapa lagi yang mau bangga kalau bukan kita sebagai pemakai?," kata Jokowi di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (31/8). Jokowi pun mengakui, masih ada kekurangan dalam pmbuatan LRT Jabodebek. Salah satunya, masih terjadi hentakan saat melakukan pengereman. "Bahwa kadang ada macetnya ya perbaiki, ada kekurangan desain ya perbaiki, memang harus seperti itu,” ujarnya. Ia juga meminta, agar masyarakat memaklumi gangguan tersebut. Sebab, Indonesia baru belajar bikin kereta canggih. Jokowi juga menegaskan, akan melakukan evaluasi untuk meningkatkan layanan penumpang. “Gangguan mulai dari pintu dan listrik padam di Stasiun Halim, harap dimaklumi. Ini pertama kali Indonesia punya kereta tanpa masinis," ungkapnya. "Semua kekurangan itu, dikoreksi. Akan dievaluasi. Evaluasinya dari INKA dan KAI,” tambahnya. Menurut Jokowi, gangguan tersebut adalah pembelajaran dalam pengoperasian sistem kereta cepat. Ia kemudian mencontohkan, produk kendaraan buatan negara maju seperti Prancis dan Jepang, yang tidak langsung sempurna saat pertama kali di produksi. “Di Jepang apa buat mobil langsung juga bagus seperti sekarang ini? (Prosesnya) berpuluh tahun. Shinkansen juga prosesnya berpuluh tahun, (kereta) TGV juga sama seperti itu. Saya tahu karena saya mendatangi mereka untuk mengetahui tahapan-tahapannya,” tandasnya. Sebelumnya, PT KAI sebagai operator telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, terkait dengan adanya ketidaknyamanan yang dialami penumpang LRT. Salah satunya, seperti proses pengereman yang masih ada hentakan, terjadinya penumpukan penumpang karena ada kendala teknis seperti pintu kereta tidak dapat tertutup, AC dan listrik mati, serta beberapa fasilitas papan informasi yang belum berfungsi secara maksimal. Untuk diketahui, LRT Jabodebek berada di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia. Adapun, PT INKA (Persero) terlibat dalam pembuatan kereta listriknya serta PT Len Industri (Persero) mengurus persinyalan menggunakan Train Guard MT Signalling System dari Siemens. Selain itu, ada PT Adhi Karya yang ditugaskan membangun prasarana meliputi konstruksi rel kereta, stasiun dan fasilitas pengoperasian lainnya.   #Jangan Olok-olok LRT Jabodebek