Ini 2 Wanita Cantik Korban Nafsu Bejat Hasyim Asy'ari

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 4 Juli 2024 17:47 WIB
Mantan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, Hasnaeni Moein alias Wanita Emas (kiri) dan  anggota PPLN Den Haag Cindra Aditi Tejakinkin
Mantan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, Hasnaeni Moein alias Wanita Emas (kiri) dan anggota PPLN Den Haag Cindra Aditi Tejakinkin

Jakarta, MI - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari akhirnya resmi mendapat sanksi pemberhentian tetap, buntut kasus dugaan asusila kepada anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Bernama Cindra Aditi Tejakinkin. 

Hasyim sebelumnya, sudah pernah mendapat sanksi "peringatan keras terakhir" dari DKPP perihal kasus serupa dengan Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein alias Wanita Emas.

Kasus dengan Wanita Emas

Hasnaeni merupakan terpidana korupsi penyelewengan dana PT Waskita Beton Precast Tbk, pada 2016-2020.

Dalam sidang putusan di Ruang Sidang DKPP, Jakarta, Senin (3/4/2023) siang, DKPP memutuskan Hasyim terbukti melanggar kode etik karena melakukan pertemuan dan perjalanan pribadi ke Yogyakarta, bersama Hasnaeni. Namun, dugaan soal dugaan Hasyim melecehkan Hasnaeni tidak terbukti. 

DKPP menyatakan, Hasyim mengakui telah melakukan perjalanan pribadi bersama Hasnaeni, dari Jakarta menuju Yogyakarta pada 18 Agustus 2022. Setiba di Yogyakarta, keduanya melakukan ziarah ke sejumlah tempat di Yogyakarta.

Padahal pada tanggal 18-20 Agustus 2022, Hasyim memiliki agenda resmi selaku Ketua KPU RI yakni menghadiri penandatangan MoU dengan tujuh perguruan tinggi di Yogyakarta.

Cindra Aditi Tejakinkin

Sosok wanita cantik anggota PPLN Den Haag bernama Cindra Aditi Tejakinkin (CAT), yang diduga dirayu Ketua KPU Hasyim Asy'ari muncul ke publik.

Dari Belanda, Cindra memutuskan untuk menempuh perjalanan jauh ke Jakarta demi mendapatkan keadilan, atas perbuatan yang tak senonoh dari Hasyim. 

Dalam beberapa postingan gambar yang beredar, Cindra memiliki kulit putih serta rambut Panjang, yang diwarnai cokelat.

Saat konfrensi pers di Kantor DKPP, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024), Cindra mengungkapkan tekadnya, untuk mengikuti proses persidangan dengan mata kepala sendiri.

Ia menceritakan kronologi pelecehan yang dilakukan Ketua KPU, dengan iming-iming akan menikahi korban.

“Saya datang dari Belanda untuk menghadiri langsung persidangan ini karena saya ingin melihat bagaimana keadilan di Indonesia ditegakkan, dan sekarang adalah saatnya di mana semua keadilan itu ditegakkan oleh DKPP,” kata Cindra.

CAT mengakui bahwa untuk dapat mengajukan pengaduan ke DKPP, bukanlah hal yang mudah di lakukan. Butuh keberanian dan kesabaran mengambil keputusan tersebut.

“Butuh kekuatan hati dan kesabaran untuk menengok kembali dan mengaitkan berbagai hal yang saya alami dan menyusunnya sebagai kepingan yang utuh,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, CAT juga mengajak kepada seluruh korban kekerasan seksual untuk berani menyampaikan, atas perlakuan yang didapatnya.

"Dan juga saya ingin memberikan inspirasi kepada semua korban mau kasus apapun itu untuk dapat berani, terutamanya perempuan untuk mengajukan atau memperjuangkan keadilan," tandasnya.