Dalang dari Gerakan G30S PKI dan Daftar Korban

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 26 September 2023 01:46 WIB
Jakarta, MI - Gerakan 30 September yang didalangi Partai Komunis Indonesia atau G30S PKI memiliki misi untuk menggulingkan pemerintahan era Soekarno. PKI juga berambisi mengubah ideologi Indonesia dari Pancasila menjadi komunis. Gerakan terjadi pada 30 September hingga 1 Oktober 1965. Selain itu, PKI juga menentang keras kapitalisme yang diterapkan pemerintahan era Belanda dengan membangun serikat pekerja. Di kalangan petani, PKI punya peran penting dalam membangun kesadaran politik. Berikut beberapa tokoh yang diduga menjadi dalang dari gerakan G30S PKI yang dikutip dari buku 30 Tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia 1976. 1. D.N Aidit Dipa Nusantara Aidit atau yang dikenal dengan nama D.N Aidit adalah tokoh yang diduga menjadi dalang utama dari G30S PKI. Sebab, kala itu ia menjadi Ketua Umum Comite Central PKI. Selain itu, usai kejadian G30S PKI terkuak, D.N Aidit melarikan diri dari Jakarta ke Solo, Jawa Tengah. Begitu juga dengan beberapa tokoh lain yang diduga terlibat dengan gerakan tersebut. Kendati begitu, mulanya Presiden Soekarno tidak memberi tindakan hukum terhadap D.N Aidit. Sebaliknya, Presiden Soekarno justru memberi tanggapan positif terhadapnya ketika mengetahui bahwa D.N Aidit mengirim surat dari persembunyiannya. Namun, Presiden Soekarno disebut memberi kuasa kepada TNI untuk menumpas PKI. Maka dari itu, Mayor Jenderal TNI Soeharto menyatakan bahwa G30S didalangi oleh PKI dan melakukan operasi militer untuk menumpas PKI di daerah-daerah. Ketika Soeharto naik menjadi Presiden ke-2 Indonesia, PKI dinyatakan secara resmi menjadi dalang G30S dan D.N Aidit dituduh sebagai dalang gerakan tersebut. D.N Aidit pun ditangkap dan diberi hukuman berupa eksekusi mati oleh beberapa anggota militer di sebuah sumur tua di belakang markas TNI di Boyolali, Jawa Tengah. 2. Syam Kamaruzaman Selain D.N Aidit, tokoh PKI lain yang juga menjadi dalang G30S adalah Ketua Biro Khusus PKI Syam Kamaruzaman. Ia dituduh menjadi bagian dari pemberontakan karena memimpin biro khusus. Kala itu, biro khusus yang dipimpinnya merupakan organisasi rahasia di PKI yang bertujuan untuk merancang dan mempersiapkan gerakan pemberontakan. Salah satu strateginya adalah dengan menyusup ke internal TNI. Kemudian, menebarkan pengaruh ke kelompok tentara yang berhaluan kiri. Maka dari itu, Syam Kamaruzaman juga ditangkap oleh TNI di tempat persembunyiannya usai G30S PKI terkuak. Ia ditangkap di Cimahi, Jawa Barat pada 9 Maret 1967. Ia pun dijatuhkan hukuman pidana hingga ke meja hijau. Di pengadilan, ia mengaku bahwa G30S PKI adalah pemberontakan di bawah perintah D.N Aidit dan ia juga terlibat. Syam Kamaruzaman pun dijatuhi hukuman mati sampai akhirnya dieksekusi pada 1986. 3. Letnan Kolonel Untung Syamsuri Tak hanya PKI, G30S rupanya juga didalangi oleh pasukan di internal pemerintahan Presiden Soekarno yang diam-diam membelot, yaitu Letnan Kolonel Untung Syamsuri. Saat itu, Untung Syamsuri adalah Komandan Batalyon KK I Cakrabirawa yang merupakan pasukan pengawal Presiden Soekarno. Ia diduga menjadi penggerak pasukan Cakrabirawa untuk melakukan penculikan sejumlah anggota TNI AD dari kediaman mereka masing-masing. Kemudian, para anggota TNI AD tersebut dibawa ke sebuah markas untuk dibunuh. Eksekusi pembunuhan para anggota TNI AD dilakukan di sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur. Lalu, mayatnya dibuang ke sebuah sumur tua di markas tersebut yang kemudian dikenal sebagai Lubang Buaya. Setelah G30S PKI, Untung Syamsuri melarikan diri dan menghilang. Beberapa waktu kemudian, dia ditangkap di daerah Brebes, Jawa Tengah dan dieksekusi mati pada 1966. G30S PKI menyasar sejumlah petinggi TNI AD, kecuali Kapten Pierre Andreas Tendean yang kala itu menjadi korban salah tangkap ketika pasukan Cakrabirawa hendak menculik Jenderal TNI A.H Nasution. Sementara A.H Nasution lolos dari penculikan dan tetap hidup usai G30S PKI. Berikut daftar korban G30S PKI. 1. Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani 2. Letnan Jenderal TNI (Anumerta) R. Soeprapto 3. Letnan Jenderal TNI (Anumerta) S. Parman 4. Mayor Jenderal TNI (Anumerta) M.T Haryono 5. Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I Pandjaitan 6. Mayor Jenderal TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo 7. Kapten Czi (Anumerta) Pierre Andreas Tendean

Topik:

G30S PKI