Pakar Lingkungan UI: Pemimpin Baru Harus Pro-Kesejahteraan Ramah Lingkungan

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 26 Oktober 2023 21:58 WIB
Pakar Lingkungan Universitas Indonesia (UI), Mahawan Karuniasa (Foto: dok Mahawan Karuniasa)
Pakar Lingkungan Universitas Indonesia (UI), Mahawan Karuniasa (Foto: dok Mahawan Karuniasa)

Jakarta, MI - Pakar Lingkungan Universitas Indonesia (UI), Mahawan Karuniasa mengharapkan, pemimpin Indonesia yang baru memiliki visi misi ramah lingkungan atau Sustainability Quotient (SQ). Hal itu karena saat ini ada enam dari sembilan indikator yang melampaui batas aman, perubahan iklim, polusi, dan merosotnya keanekaragaman hayati.

Selain itu, pemimpin yang baru juga harus memilki kriteria pro-kesejahteraan ramah lingkungan. Diantaranya, dapat menjaga kedaulatan sumber daya alam tidak terbarukan, dengan menutup keran ekspor.

"Pemimpin baru harus bisa menghemat dan mengutamakan kepentingan dalam negeri," kata Mahawan kepada Monitorindonesia.com, Kamis (26/10).

Selanjutnya, dapat mengendalikan sumber daya alam terbarukan, seperti menciptakan swasembada pangan serta mempercepat penyediaan energi bersih, dan mengendalikan jumlah penduduk yang terus membengkak.

"Pemimpin baru itu mesti mampu menghadapi triple planetary crisis (perubahan iklim, pencemaran, dan biodiversity loss) dengan memangkas emisi gas rumah kaca dan meningkatkan adaptasi terutama kelompok rentan iklim serta merestorasi dan menjaga ekosistem daratan," urainya. 

Disamping itu, pemimpin harus mampu menciptakan konsep kesejahteraan dan pembangunan SDM yang baru. Karena selama ini kesejahteraan cenderung diukur dengan ekonomi, namun pada kenyataannya tidak sejalan dengan tingkat kebahagiaan masyarakat yang ingin dicapai.

"Pemimpin baru harus mampu membangun sistem politik dan ekonomi yang tidak merusak lingkungan, juga membangun etika bumi yang mendorong para pemangku kepentingan menjaga kehidupan yang harmonis dengan alam," tukasnya. (Han)