KAI dan KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan KA Bandung Raya vs KA Turangga di Cicalengka

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 5 Januari 2024 09:15 WIB
KA Turangga tujuan Bandung bertabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di petak stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1). (Foto: Tangkapan Layar)
KA Turangga tujuan Bandung bertabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di petak stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1). (Foto: Tangkapan Layar)
Jakarta, MI - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), segera menginvestigasi penyebab kecelakaan kereta api (KA) di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1).

"KAI juga akan melakukan investigasi bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan," kata Vice President Public Relations KAI Joni Martinus, Jumat (5/1).

Upaya lainnya ialah, mengevakuasi dua rangkaian kereta api dan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.

"Bagi perjalanan KA-KA yang akan melintas di wilayah Haurpugur-Cicalengka, KAI akan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain," ujarnya.

Sementara itu, EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui, akibat kecelakaan tersebut.

"KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang di dua KA yang mengalami musibah tersebut," jelasnya.

KAI juga menyampaikan permohonan maaf, atas terganggunya pelayanan akibat kecelakaan antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuterline Bandung Raya, di Km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka pada Jumat pukul 06.03 WIB tersebut.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga mengirimkan tim, untuk menindaklanjuti dan mengevakuasi korban kecelakaan KA tersebut.

"Guna menindaklanjuti dan mengevakuasi korban dari insiden ini, DJKA telah mengirimkan tim teknis untuk mengamankan lokasi kejadian," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal.