Menteri HAM Sebut Teror di Kantor KontraS Bukan dari Prajurit TNI

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 18 Maret 2025 15:59 WIB
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai (Foto: Ist)
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai memberikan respons terkait teror yang dialami oleh Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) usai menggeruduk rapat Komisi I DPR soal pembahasan RUU TNI di Hotel Fairmont Jakarta.

Pigai menilai bahwa oknum yang melakukan teror ke kantor KontraS itu bukanlah berasal dari anggota TNI. Sebab menurutnya, saat ini TNI sedang menarik simpati rakyat, sehingga mustahil melakukan tindakan teror kepada organisasi masyarakat sipil. 

“Situasi saat ini TNI lagi sedang cari simpati rakyat sehingga saat ini mustahil meneror NGO (non-governmental organization) apalagi sekelas KontraS,” kata Natalius Pigai, saat dihubungi, pada Selasa, 18 Maret 2025. 

Pigai menduga teror yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) ke kantor KontraS memiliki tujuan membenturkan masyarakat sipil dengan pemerintah untuk memperkeruh suasana. 

Menurutnya, para pelaku teror tersebut juga memiliki tujuan untuk membuat citra pemerintah terlihat buruk di mata masyarakat. 

"Jadi para aktornya gampang sekali kita bacanya,” tutur Natalius Pigai.

Sebelumnya, KontraS mengaku bahwa pihaknya mendapatkan berbagai teror usai menggeruduk lokasi rapat Komisi I DPR yang tengah membahas RUU TNI di Hotel Fairmont Jakarta.

Kordinator KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra mengatakan, pada hari Minggu (16/3/2025), ada 3 orang yang mengaku dari media mengetuk gerbang kantor KontraS, namun ketika pihaknya menanyakan dari media mana mereka berasal, ketiga orang tersebut langsung pergi meninggalkan kantor KontraS.

"Jadi kronologinya kurang lebih pada dini hari, Minggu, pukul 12.15 WIB, kami mendapati ada 3 orang tidak dikenal mengetuk pintu gerbang KontraS gitu ya," kata koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra, Minggu (16/3/2025).

Pihaknya juga mengaku melihat adanya pergerakan yang mencurigakan dari orang-orang tidak dikenal di wilayah sekitar kantor KontraS.

"Ada beberapa rekan-rekan kami yang juga mendapati di area sekeliling kantor KontraS ada banyak cukup pergerakan orang-orang yang mencurigakan gitu ya, yang kami duga berkaitan juga dengan tiga orang awal yang datang," ujarnya.

Tak berhenti sampai disitu, Dimas mengatakan bahwa salah satu staf KontraS mendapati teror berupa panggilan telepon berulang dari orang tak dikenal.

"Salah satu staf kami menerima tiga panggilan dari nomor yang tidak dikenal. Yang mana temponya itu selang 5 menit gitu ya, dari mulai pukul 11.56 WIB sampai pukul 12.10 WIB begitu kurang lebih. Jadi beberapa teror atau gangguan gangguan itu yang kami alami pasca kami melakukan aksi interupsi di Hotel Fairmont," tandasnya

Topik:

Menteri HAM Natalius Pigai Teror Kantor KontraS RUU TNI