Gus Jazil: Pemerintah Perlu Anggarkan Dana untuk Pengembangan Seni Qasidah

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 11 Juli 2025 14:25 WIB
Jazilul Fawaid (Dok. MI)
Jazilul Fawaid (Dok. MI)

Jakarta, MI - Ketua Umum Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Nusantara Jaya, Jazilul Fawaid, mendorong pemerintah agar lebih serius mendukung pengembangan seni qasidah sebagai salah satu media syiar Islam yang efektif. 

Ia menilai, dukungan itu dapat diwujudkan melalui penyediaan anggaran serta penyelenggaraan event seni qasidah secara rutin di berbagai daerah.

“Saya berharap ada anggaran dari pemerintah untuk mengembangkan qasidah. Dari sana bisa muncul karya-karya kreatif yang tetap membawa semangat dakwah,” ujar Jazilul saat membuka Rapat Pimpinan Nasional dan Pendidikan dan Pelatihan Nasional LASQI Nusantara Jaya Tahun 2025, di Gedung Nusantara V MPR RI, Jumat, (11/7/2025).

Menurut Jazilul—yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi PKB DPR RI—seni qasidah adalah ruang ekspresi bagi umat Islam dalam menyampaikan pesan-pesan moral dan keagamaan melalui syair dan musik. 

"Di dalam qasidah tidak ada unsur negatif, tidak ada pelecehan. Justru yang ada adalah nilai-nilai positif yang menguatkan spiritualitas dan moralitas,” katanya.

Kegiatan Rapimnas dan Diklatnas LASQI kali ini diikuti 225 peserta dari 16 provinsi dan 45 Dewan Pimpinan Pusat. LASQI sendiri telah berdiri sejak 20 September 1970 dan menjadi wadah bagi para seniman qasidah untuk terus berkarya.

Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, mengingatkan pentingnya peran negara—baik pemerintah pusat maupun daerah—dalam melestarikan qasidah sebagai warisan budaya Islami.

Ia menilai, di tengah banjir konten digital yang banyak mengandung unsur negatif, seni qasidah bisa menjadi alternatif hiburan yang mendidik, terutama bagi generasi muda.

“Pemerintah jangan tinggal diam. Harus ada anggaran khusus agar qasidah makin dikenal luas tanpa kehilangan nilai keislamannya,” ucapnya.

Lebih jauh, ia menekankan peran LASQI sebagai ruang penguatan ukhuwah dalam dakwah berbasis seni.

“Lembaga ini bukan soal gaji atau materi. Ini soal semangat kebersamaan dalam nafas Islam. Kita bernyanyi, kita bergembira, dan kita berdakwah,” ujarnya menutup pidato.

 

 

Topik:

Jazilul Fawaid Qasidah Budaya Islami