Prabowo Ganti 5 Menteri: Dari Budi Gunawan hingga Sri Mulyani

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 8 September 2025 16:54 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto [Foto: Istimewa]
Presiden RI, Prabowo Subianto [Foto: Istimewa]

Jakarta, MI - Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet pada Senin sore (8/9/2025). 

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dalam pernyataan persnya menjelaskan ada lima kementerian yang dilakukan reshuffle oleh Presiden Prabowo Subianto. Selain reshuffle, ada satu pembentukan Kementerian Haji dan Umrah.

Mensesneg Prasetyo Hadi menyatakan bahwa terdapat sedikitnya lima posisi menteri yang mengalami pergantian, di antaranya:

1. Menko Polkam Budi Gunawan.

2. Menpora Dito Ariotedjo.

3. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding.

4. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.

5. Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Mereka yang dilantik Presiden Prabowo hari ini Senin (8/9/2025) yaitu: 

1. Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah

2. Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.

3. Menteri Keuangan (Menkeu) dijabat Purbaya Yudhi Sadewa, menggantikan Sri Mulyani.

4. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dijabat Mukhtarudin menggantikan Abdul Kadir Karding.

5. Menteri Koperasi (Menkop) dijabat Ferry Juliantono menggantikan Budi Arie Setiadi.

Saat ini, kursi Menpora dan Menko Polhukam masih belum terisi. Beredar kabar bahwa Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin berpeluang merangkap posisi sebagai Menko Polhukam.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menilai bahwa reshuffle ini bisa menjadi langkah strategis untuk meredam gejolak publik yang belakangan meningkat.

Ia menambahkan, reshuffle mencerminkan keseriusan Presiden dalam menanggapi aspirasi masyarakat sekaligus upaya meningkatkan kinerja pemerintahan.

"Saya kira dimensi teknokratis itulah yang akan mengemuka untuk me-reshuffle kabinet ketika ada protes besar publik terhadap pemerintah," ujar Agung.

Selain itu, faktor yuridis juga menjadi pertimbangan, terutama setelah penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer oleh KPK. Posisi tersebut dinilai krusial untuk segera diisi mengingat banyaknya persoalan di sektor ketenagakerjaan.

Dari sisi politis, kedekatan PDI-P dengan pemerintah semakin terlihat, terutama setelah kehadiran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam pertemuan pimpinan parpol di Istana.

Presiden Prabowo sebelumnya menegaskan akan mengganti menteri dan kepala lembaga yang tidak bekerja untuk rakyat. 

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara peringatan Hari Lahir Ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan, Jakarta, pada 5 Februari 2025. "Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," tegas Prabowo.

Sementara itu, lembaga riset Center of Economic and Law Studies (Celios) juga merilis hasil evaluasi kinerja menteri dalam 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran. Dalam studi bertajuk "Rapor 100 Hari Prabowo-Gibran", sejumlah menteri mendapat rapor merah, termasuk Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Desa Yandri Susanto.

Adapun jajaran menteri dengan capaian terbaik versi Celios adalah Menteri Agama Nasaruddin Umar, diikuti oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli.

Topik:

prabowo-subianto reshuffle-kabinet