Kereta Khusus Petani-Pedagang Mulai Beroperasi Besok
Jakarta, MI - Kereta khusus untuk petani dan pedagang yang sebelumnya menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto mulai beroperasi pada layanan Commuter Line Merak, Senin (1/12/2025). Kehadiran kereta ini diharapkan memperlancar distribusi hasil pertanian dan memperkuat aktivitas perdagangan di wilayah Banten.
KAI Commuter memastikan layanan “Kereta Petani dan Pedagang” ini sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sejak hari pertama pengoperasian. Kereta tersebut dirangkaikan pada Commuter Line Merak dan dirancang untuk memperlancar distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, menjelaskan bahwa kereta khusus ini disiapkan dengan kapasitas 73 tempat duduk. Adapun operasionalnya mengikuti jadwal perjalanan reguler Commuter Line Merak, yakni tujuh perjalanan dari Stasiun Merak dan tujuh perjalanan dari Stasiun Rangkasbitung setiap hari.
Syarat dan Ketentuan Pengguna
Sebelum menggunakan layanan ini, petani dan pedagang harus datang ke loket registrasi dengan membawa kartu identitas dan mengisi formulir registrasi untuk diverifikasi petugas agar mendapatkan kartu petani dan pedagang. Registrasi dapat dilakukan sebelum hari keberangkatan ataupun pada hari yang sama.
Pemegang kartu petani dan pedagang memperoleh fasilitas pemesanan dan pembelian tiket mulai H-7 di loket stasiun Commuter Line Merak, serta dapat melakukan boarding dua jam sebelum jadwal keberangkatan.
Sementara itu, pengguna yang belum melakukan registrasi tetap dapat membeli tiket pada hari keberangkatan selama tiket masih tersedia.
KAI Commuter menetapkan aturan bahwa barang dagangan maksimal 2 koli atau 2 tentengan dengan dimensi per koli 100 cm x 40 cm x 30 cm. Barang berbau menyengat, hewan ternak, barang mudah terbakar, serta senjata tajam/api dilarang dibawa.
Pengoperasian Kereta Petani dan Pedagang menjadi komitmen Pemerintah dan KAI Group dalam menyediakan transportasi yang mendukung perekonomian lokal di wilayah Merak–Rangkasbitung. Masyarakat diimbau mematuhi aturan dan menjaga fasilitas.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Arif Anwar, menegaskan bahwa DJKA mendukung penuh pengoperasian layanan ini dan telah menyiapkan dana Public Service Obligation (PSO) untuk memastikan tarifnya terjangkau.
KAI Commuter diminta menerapkan tarif Rp 3.000 melalui skema PSO, sama dengan tarif Commuter Line Merak. PSO merupakan subsidi Pemerintah untuk menekan tarif layanan agar dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
Arif menambahkan, seluruh rangkaian kereta telah melewati uji kelaikan guna memastikan keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kemudahan, dan kesetaraan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum.
DJKA mengapresiasi inovasi layanan Kereta Petani dan Pedagang yang dihadirkan KAI Group dan berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Topik:
krl commuter-line petani kereta-petani-dan-pedagangBerita Sebelumnya
Banjir di Sumatera Seret Ribuan Kayu Gelondongan, Ini Kata Kemenhut
Berita Terkait
Mentan Pecat Pegawai Pelaku Pungli Alsintan, Palak Petani hingga Ratusan Juta
28 November 2025 14:38 WIB
Dorong Ketahanan Pangan Nasional, Bank Mandiri Bantu Petani Kebumen Hindari Gagal Panen
17 November 2025 21:00 WIB
Petani Menyumbang PDB Tertinggi, Apakah Ini Berbanding Lurus dengan Kesejahteraan Petani?
12 Oktober 2025 07:04 WIB
BRI Dukung Program Sapi Merah Putih, Dorong Swasembada Pangan Nasional
30 Agustus 2025 10:56 WIB