Absen Rakor Covid dengan Mendagri, Ini Penjelasan Wali Kota Payakumbuh

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 18 Desember 2021 18:13 WIB
Padang, Monitorindonesia.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berang karena empat kepala daerah di Sumbar tak hadir dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 di auditorium Gubernuran Sumbar, Jumat (17/12/21). Keempat kepala daerah yang tak hadir itu salah satunya Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi. Merespons Mendagri, Riza Falepi menyebut pada waktu yang sama ada agenda yang tidak bisa diwakilkan di sidang Paripurna DPRD. "Ya tidak apa-apa, kita ulang tahun kota, kita tidak bisa pergi ke Padang. Kita hari itu sidang paripurna di DPRD, walikota saat itu tidak baik diwakilkan di DPRD. Saya nggak pernah absen," kata Riza Falepi, Sabtu (18/12/21). Ditanya apakah Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Payakumbuh juga ada kesibukan lain sehingga tidak bisa diutus. Riza Falepi mengaku terima salah dan tidak perlu dipersoalkan. "Gak usah dipersoalkan, saya terima salah, selesai," tukasnya. Sebelumnya diberitakan Mendagri Tito mencatat beberapa kepala daerah tidak hadir pada rakor yang dipimpinya di Kantor Gubernur Sumbar. Rakor membahas rendahnya capaian vaksinasi covid di sumbar yang masih di bawah 70 persen. "Saya minta tolong disampaikan kepada publik. Kita akan mengamati keseriusan kepala daerah dalam penanganan Covid-19 dan vaksinasi ini," ujar Mendagri. Tito mengatakan rapat ini penting untuk menentukan langkah penanganan Covid-19 dan percepatan vaksinasi. Dia mengatakan kepala daerah seharusnya mengirimkan wakil kepala daerah atau sekda ke rapat agar bisa mengambil keputusan. "Kalau yang datang wakilnya, fine. Sekda juga masih bisa, tapi kalau yang lain, saya tahu tidak akan bisa mengambil keputusan. Yang hadir harusnya yang bisa mengambil keputusan. Kita harus bergerak cepat. Kita berharap di akhir tahun sumbar bisa mencapai 70 persen atau lebih. Ini perlu dilakukan kolaborasi dengan jajaran TNI, Polri, dan semua bergerak," katanya. Dia menyebut para kepala daerah yang absen itu tak akan tahu apa isi rapat tersebut. Dia mengatakan arahan darinya bisa diartikan berbeda jika diteruskan oleh orang lain. "Kalau tidak hadir, dia tidak akan tahu apa yang akan diomongkan. Yang disampaikan oleh stafnya, belum tentu sama. Yang saya sampaikan, Gubernur sampaikan, Kapolda sampaikan, Danrem sampaikan, belum tentu sama. Situasi dan kondisi tidak paham juga. Kalau tidak hadir, ya tidak mengerti," tukas Tito.   (Darlin)