Harga Kebutuhan Pokok di Bandung Alami Kenaikan, Apa Faktornya?

wisnu
wisnu
Diperbarui 9 Juni 2022 18:15 WIB
Bandung, MI – Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengungkapkan, harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Kenaikan harga bahan pokok itu dipicu karena faktor cuaca. Seharusnya, kata dia, bulan Juni 2022 ini sudah masuk musim kemarau, tapi kondisinya masih musim penghujan. Belum lagi serangan hama, menurutnya membuat kualitas komoditas menjadi menurun. "Ada juga pengaruh dari relaksasi seperti mulai banyak pernikahan, meski memang faktor ini bukan yang signifikan," kata Elly di Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/6). Harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, di antaranya yakni telur, daging ayam, gula pasir, minyak curah, cabe merah tanjung, cabe rawit, dan bawang merah. Adapun ayam dan telur juga mengalami kenaikan harga karena mengalami penurunan produksi telur ketika musim hujan. Harga kebutuhan pokok yang naik itu di antaranya yakni telur yang biasanya Rp24 ribu per kilogram, sekarang kisarannya Rp30 ribu per kilogram. Lalu, menurutnya daging ayam yang kini harganya Rp38 ribu per kilogram, normalnya hanya Rp34 ribu per kilogram. Kemudian, gula pasir juga mengalami kenaikan menjadi sekitar Rp14,5 ribu per kilogram, di mana harga acuannya Rp13,5 ribu per kilogram. "Dan yang masih bertengger adalah minyak curah. Harusnya Rp15,5 ribu per kilogram, tapi harga tertinggi yang kami temukan Rp18 ribu per kilogram. Namun, sekarang di Kota Bandung sudah ada yang jual sesuai HET," kata dia. Sedangkan harga cabe merah tanjung per kilogramnya kini mencapai Rp80 ribu per kilogram. Bahkan, cabe rawit menyentuh harga Rp100 per kilogram. Kemudian menurutnya komoditas bawang merah naik menjadi hingga sekitar Rp60 ribu per kilogram. Padahal menurutnya harga acuannya hanya sekitar Rp32 ribu per kilogram. Guna mengantisipasi harga-harga semakin melonjak, Elly mengatakan Disdagin Kota Bandung terus menelusuri rantai mana yang menjadi masalah. Selain itu, pihaknya pun selalu mengecek harga kebutuhan pokok itu ke tujuh pasar tradisional dan toko ritel modern setiap sepekan sekali pada hari Kamis. "Jika ternyata dari peternaknya tidak ada kenaikan signifikan, tapi sampai ke Bandung ternyata tinggi, ya ini kita telusuri," katanya.