Wagub Jabar Sebut Perundungan Bocah di Tasikmalaya Hanya Candaan

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 25 Juli 2022 13:51 WIB
Tasikmalaya, MI - Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa dirinya sudah menemui keluarga korban bocah meninggal akibat perundungan pemaksaan setubuhi kucing di Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (23/7). Ia mengaku mendapat tugas dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Berbeda dengan Ridwan Kamil yang mengecam keras kejadian itu serta meminta para pelakunya dihukum sesuai aturan, Uu justru mengaku kejadian anak setubuhi hewan sudah biasa sejak masa kecilnya dulu dan itu hanya sebuah candaan. "Iya, saya juga mohon maaf. Saat kecil begitu, pernah lah ya, pernah, sering dengar (tentang perundungan). Bahkan teman saya (bersetubuh) dengan kerbau orang Cikatomas, tahu. Tetangga saya (bersetubuh) dengan ayamnya, ya saat usia SD-SD begitu. Itu candaan lah ya. Itu biasa pak itu. Tapi justru karena ada medsos dan jadi pertanyaannya, kenapa mesti diviralkan?" kata Uu kepada wartawan di kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (23/7). Tak hanya itu, Wagub Jabar itu juga meminta agar dugaan kasus perundungan tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Menurut Wagub Jabar Uu, para pelaku dianggap sudah mendapat hukuman berat karena harus mengingat peristiwa ini hingga mereka dewasa. Kemudian, Uu mengatakan indikasi depresi sebagai penyebab kematian bocah SD tersebut harus diutarakan oleh pihak berwenang seperti kedokteran. Apalagi lagi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) belum mengonfirmasi dugaan tersebut. Ia pun meminta masyarakat tak menyebarkan video dan tak membesar-besarkan kasus viral di Tasikmalaya ini. "Yang telah beredar asumsi masyarakat, tapi butuh penyidikan dari ahlinya. Namun, kejadian yang telah terjadi itu agar masyarakat jangan membagikan hingga diviralkan," ucapnya. Uu berharap agar aparat penegak hukum tidak melanjutkan kasus tersebut ke meja hijau. Namun langkah hukum menurutnya hal yang sah untuk terciptanya keadilan. Apalagi, menurut Uu, keluarga korban dan pelaku sebelumnya sudah islah dan bertemu serta telah selesai memberikan maaf. Diberitakan sebelumnya, seorang bocah laki-laki berumur 11 tahun di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia usai dipaksa teman-temannya menyetubuhi kucing sambil direkam menggunakan ponsel. Kemudian video tersebut tersebar di media sosial, akibatnya korban menjadi depresi. Ia tidak mau makan dan minum hingga akhirnya korban meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit pada Minggu (18/7). Selain menjadi korban perundungan selama masih hidup, korban juga diketahui kerap dipukuli oleh teman-temannya. #Wagub Jabar