Bupati Blitar Ajak Napak Tilas Sejarah Santri dan Santripreneur yang Peka Teknologi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 22 Oktober 2022 18:40 WIB
Blitar, MI - Bupati Blitar, Rini Syarifah memimpin Apel Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022, di Alun-Alun Kanigoro, Sabtu (22/10/2022) pagi. Hadir dalam apel tersebut, jajaran Forkopimda, Sekda Kabupaten Blitar, sejumlah kepala OPD, tamu undangan serta ratusan santri se- Kabupaten Blitar dan para santri dari berbagai Pondok Pesantren di Kabupaten Blitar. Bupati Blitar yang akrab disapa Mak Rini ini menyampaikan, apresiasinya kepada seluruh santri yang telah berkontribusi dengan menjadi relawan pada musibah banjir di wilayah Sutojayan, Panggungrejo, Binangun maupun daerah lain di Kabupaten Blitar, yang terdampak bencana banjir. “Semoga seluruh santri yang ada di Kabupaten Blitar semakin berdaya menjaga martabat kemanusiaan,” kata Mak Rini . Pada kesempatan itu, Mak Rini juga membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia. Diantaranya, tema peringatan Hari Santri untuk tahun 2022 ini ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan’. "Maksud tema tersebut adalah, bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia," jelasnya. Mak Rini menambahkan, bahwa ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. "Dulu, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kiai Subchi Parakan Temanggung," ungkapnya. "Mereka tidak gentar melawan musuh. Di Surabaya, resolusi jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy’ari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan Belanda," sambungnya. Ia melanjutkan ketika pecah pertempuran lima hari di Semarang, para santri juga turut berada di garda depan perjuangan. Di tempat lainnya juga sama, yaitu santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah. “Sebagai insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” tukasnya. Tak hany itu saja, Mak Rini juga mengajak peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata. Akan tetapi, Hari Santri adalah milik semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan. “Saya mengajak semua masyarakat Indonesia, apapun latar belakangnya, untuk turut serta ikut merayakan Hari Santri. Merayakan dengan cara napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia,” lanjut Mak RI saat membacakan sambutan Menteri Agama. Usai memimpin upacara, Mak Rini menyampaikan kegiatan upacara Hari Santri ini dilaksanakan serentak se- Kabupaten Blitar. Meski, kata dia, pusat upacara Hari Santri se- Kabupaten Blitar berada di Alun-Alun Kanigoro, ia menyebut masing-masing kecamatan juga melaksanakan upacara Hari Santri. “Harapannya kami ingin santri-santri kita kedepan untuk menjadi sosiopreneur, santripreneur, untuk sareng-sareng (bersama-sama) membangun bangsa. Kita membutuhkan anak-anak muda, maka anak-anak muda ini harus peka teknologi, harus bisa digitalisasi,” harapnya “Mulai dari akademisi, anak-anak sekolah, SD, SMP, nah itu semuanya santri-santri kita. Semua harus saling bersinergi, bagaimana inovasi, kreasi ini terus gencarkan dan semangati mereka,” imbuhnya. (JK/ADV/Kom)