Pelaku dan Korban Mutilasi Sleman Saling Kenal, Tergabung di Grup FB Tak Wajar

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 18 Juli 2023 21:28 WIB
Jakarta, MI - Mahasiswa berinisial R (20) asal Pangkalpinang menjadi korban mutilasi di Sleman, DIY. Adapun polisi saat ini masih mendalami kasus tersebut. Dari temuan sementara, korban dan dua pelaku W (29) dan RD (38) tergabung dalam grup yang tidak wajar di Facebook. Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi mengatakan, temuan itu berdasarkan hasil pemeriksaan sementara kepada kedua pelaku mutilasi. "Antara korban dengan terduga pelaku dua orang ini, saling kenal. Mereka kenal melalui media sosial dan tergabung dalam media sosial Facebook," kata Endriadi di Mapolda DIY, Selasa (18/7). Endriadi tidak menjelaskan secara detail terkait grup Facebook tersebut. Dia hanya mengatakan ada aktivitas tak wajar di dalam grup itu. "Terkait dengan sementara bahasa kami adalah kegiatan tidak wajar. Untuk lebih tepatnya nanti kami akan melakukan pemeriksaan terhadap psikologi atau kejiwaan terhadap yang bersangkutan," bebernya. Endriadi menjelaskan, dari perkenalan itu pelaku W mengundang RD untuk datang ke Yogyakarta. Mereka kemudian menemui korban dan mengajak ke kos pelaku W di Krapyak, Triharjo, Sleman, pada Selasa (11/7). Di dalam kamar kos itulah kemudian terjadi aktivitas yang tidak wajar antara ketiganya hingga akhirnya mengakibatkan korban W meninggal. "Mereka ini tergabung dalam sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas tidak wajar, mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain dan terjadi berlebihan. Sehingga mengakibatkan korban tersebut meninggal dunia," ungkapnya. Sebelumnya, potongan tubuh manusia diduga korban mutilasi ditemukan di area Sungai Bedog, Bangunkerto, Turi, Sleman, DIY, Rabu (12/7) malam. Selain itu, polisi juga menemukan beberapa potongan tubuh manusia di daerah lain. Diduga kuat temuan itu saling terkait. Potongan tubuh manusia itu ditemukan di Kelurahan Merdikorejo, Tempel, Sleman. Ada beberapa bagian tubuh yang di temukan yakni kepala, kaki dan juga bagian tangan korban.