Peringatan Hari Raya Waisak 2568 BE/2024, Bupati Blitar: Tingkatkan Semangat Toleransi Beragama dan Jaga Persatuan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 Mei 2024 22:25 WIB
Mak Rini menyampaikan sambutan pada perayaan hari raya Waisak di Desa Boro (Foto: Dok MI/Kominfo)
Mak Rini menyampaikan sambutan pada perayaan hari raya Waisak di Desa Boro (Foto: Dok MI/Kominfo)

Blitar, MI - Momentum peringatan hari raya Waisak 2568 BE/ 2024 M, Bupati Blitar Rini Syarifah mengajak kepada seluruh umat beragama untuk tetap menjaga persatuan dan meningkatkan toleransi antar umat.

Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di kabupaten Blitar, saat menghadiri acara perayaan hari raya Waisak di desa Boro, Kecamatan Selorejo, pada Kamis (23/5/2024).

Turut mendampingi Bupati Blitar Rini Syarifah, Sekretaris Daerah(Sekda) Kabupaten Blitar, Staf Ahli, Asisten dan Kepala Perangkat Daerah, Kabag Kesra, Forkopimcam Selorejo, dan juga tamu undangan.

Diantaranya, para Biku dan para Samanera, ketua umum pimpinan majelis-majelis Umat Buddha Indonesia di Kabupaten Blitar, Kepala Desa, perangkat dan pengurus lembaga Desa Boro, segenap umat Buddha se- Kabupaten Blitar.

Kesempatan itu, bupati wanita pertama di Kabupaten Blitar ini menyampaikan, ucapan selamat hari raya Waisak dan kegiatan ini membawa manfaat untuk semuanya. 

Selain itu, ia juga berharap perayaan tahun ini terus menebarkan ketentraman, kebahagian, kedamaian dan gotong royong. Bukan saja bagi umat Buddha namun bagi seluruh masyarakat Kabupaten Blitar.

”Mengawali sambutan ini, atas nama pribadi, keluarga, masyarakat dan pemerintah Kabupaten Blitar saya menyampaikan selamat memperingati Hari Tri Suci Waisak Tahun 2025 atau 2568 tahun Buddhis kepada seluruh umat Buddha di seluruh Kabupaten Blitar,” uja Mak Rini panggilan akrabnya.

Mak Rini juga menjelaskan, hari raya Waisak merupakan salah satu hari raya terpenting bagi umat Budha di seluruh dunia. 

Karena memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Budha Gautama, yaitu, Kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama di Taman Lumbini. 

Pencerahan Budha Gautama mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya. Dan Parinibbana Buddha Gautama mencapai kematiannya yang damai di Kusinara.

”Ajaran Budha Gautama yang penuh dengan kasih sayang, welas asih, dan kebijaksanaan, senantiasa menjadi pedoman hidup bagi umat Budha dalam menjalani kehidupan. 

Serta ajarannya yang menekankan pentingnya kedamaian, toleransi, dan hidup berlandaskan Pancasila, juga sangat relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini,” terangnya.

Untuk itu, dirinya, mengajak kepada seluruh umat Budha di Kabupaten Blitar untuk dapat mengamalkan ajaran Buddha Gautama dalam kehidupan sehari-hari. 

”Marilah kita jadikan momentum Hari Raya Waisak ini untuk meningkatkan semangat toleransi, saling menghormati, dan hidup berdampingan dengan damai antar umat beragama,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyatakanPemerintah Kabupaten Blitar berkomitmen untuk terus mendukung dan melindungi hak-hak umat Budha dalam menjalankan ibadah dan kehidupan beragama. 

Dan berharap agar Vihara dan tempat-tempat ibadah Budha lainnya di Kabupaten Blitar ini dapat dikelola dengan baik dan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial umat Buddha.

Perayaan Waisak tahun ini mendatangkan energi besar bagi seluruh umat Buddha untuk bisa beribadah bersama.

Sehingga momentum ini, bisa digunakan sebagai media meningkatkan silaturahmi, memperkokoh komitmen untuk menjalankan ajaran agama Budha, salah satunya adalah nilai kebenaran mulia yang ditujukan untuk semua orang tanpa membedakan ras, suku, agama, dan budayanya.

”Karena kita hidup dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pluralisme. Sehingga sekali lagi, ajaran ini sejalan dengan Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya bebeda-beda namun tetap satu juga. Semoga Hari Raya Trisuci Waisak 2568 Saka/2024 Masehi ini membawa berkah dan kebahagiaan bagi kita semua,” pungkasnya. (JK/ADV/Kominfo)