61 Bencana Terjadi Sepanjang Juni 2024

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 1 Juli 2024 23:51 WIB
Alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi tanah yang menutup Jalan Raya Jampantengah-Lengkong tepatnya di Kampung Cikaler. (Foto: Antara)
Alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi tanah yang menutup Jalan Raya Jampantengah-Lengkong tepatnya di Kampung Cikaler. (Foto: Antara)

Sukabumi, MI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat sepanjang Juni 2024, terjadi sebanyak 61 kejadian bencana di daerah itu yang didominasi oleh bencana tanah longsor.

"Dari hasil rekapitulasi data kejadian bencana, tanah longsor mendominasi kejadian bencana pada Juni dengan 28 kejadian," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Senin (1/7/2024).

Kejadian bencana pada Juni sesuai data BPBD setempat untuk banjir sebanyak 21 kejadian, angin kencang atau puting beliung tujuh kejadian, gempa bumi dua kejadian dan pergerakan tanah tiga kejadian.

Puluhan kejadian bencana tersebut tersebar di 26 kecamatan baik yang berada di wilayah selatan maupun utara Kabupaten Sukabumi. Untuk jumlah warga yang terdampak sebanyak 41 kepala keluarga (KK) atau 121 jiwa.

Kemudian, mengungsi sebanyak 9 KK atau 38 jiwa dan terancam 111 KK atau 303 jiwa. Namun, tidak ada korban jiwa pada kejadian bencana yang terjadi sepanjang Juni, ada empat warga yang mengalami luka ringan.

Selanjutnya, untuk jumlah rumah yang rusak sebanyak 25 unit dengan rincian 14 unit rusak ringan, 10 unit rusak sedang, satu unit rusak berat, 10 unit terancam dan 76 terendam air banjir. Sementara untuk jumlah fasilitas umum dan sosial yang terdampak bencana sebanyak 38 unit dengan total kerugian mencapai Rp2,96 miliar.

Menurut Medi, tingginya angka kejadian bencana tanah longsor dan banjir, karena sepanjang Juni intensitas hujan cukup tinggi yang dampaknya tanah menjadi gembur atau labil serta volume air sungai meningkat, ditambah drainase yang yang tidak berfungsi akibat tersumbat sampah.

"Kami sudah menyalurkan bantuan darurat kepada seluruh penyintas bencana berupa sembako dan keperluan rumah tangga lainnya. Sementara untuk perbaikan bangunan yang rusak, seperti rumah, jembatan dan lainnya kami berkoordinasi dengan instansi terkait," sambungnya.

Ia mengimbau kepada warga untuk waspada, karena informasi prakiraan cuaca dari BMKG, kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini setiap hari berpotensi turun hujan deras disertai angin yang bisa memicu terjadi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, angin kencang dan lainnya. (AM)