Pj Gubernur Malut Disebut Bupati: Arie Andrasyah Isa Buat Kesalahan Besar?


Sofifi, MI - Sebuah momen yang tidak terduga terjadi pada acara peletakan batu pertama pembangunan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara (Malut), di Sofifi, Jumat (30/8/2024).
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara, Arie Andrasyah Isa, secara tidak sengaja menyebut jabatan Penjabat Gubernur Maluku Utara (Malut), Samsuddin Abdul Kadir, sebagai "Bupati Provinsi Maluku Utara" dalam sambutan resminya.
Kesalahan tersebut menarik perhatian para hadirin, termasuk pejabat dari pusat, pejabat daerah, dan tamu undangan yang menghadiri acara tersebut.
Insiden kecil ini terjadi ketika Arie Andrasyah Isa mengawali sambutannya dengan ungkapan penghormatan kepada para pejabat yang hadir.
“Yang kami hormati Bapak Bupati Provinsi Maluku Utara,” ucapnya dengan tegas.
Penyebutan jabatan yang salah ini sontak membuat para hadirin terdiam, seolah memastikan apakah mereka mendengar dengan benar atau tidak?
Meskipun kemudian Arie melanjutkan sambutannya tanpa mengoreksi kesalahan tersebut.
Setelah menyampaikan ucapan penghormatan, Arie menyatakan rasa terima kasihnya kepada semua tamu undangan yang telah menghadiri acara tersebut.
"Terima kasih atas kunjungan dan partisipasi dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara," ujarnya.
Salah satu bagian yang menjadi daya tarik dalam sambutan Arie adalah ketika ia menyelipkan pantun yang menggugah suasana.
“Untuk apa kain disimpan, kalau tidak bersifat sufi, kami dengan tulus mengucapkan selamat datang di Sofifi,” ucapnya dengan nada yang penuh semangat.
Pantun ini disambut hangat oleh para undangan, dengan balasan ucapan cakep. Arie Andrasyah Isa kemudian menjelaskan sejarah kehadiran Kantor Bahasa di Maluku Utara yang telah beroperasi sejak tahun 2009.
Selama ini, Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menempati sebuah gedung sederhana di Ternate.
Ia juga menyebutkan bahwa baru pada tahun 2024 ini, pemerintah pusat dapat menganggarkan pembangunan kantor yang permanen, dan memilih Sofifi, ibu kota provinsi, sebagai lokasinya.
“Selama ini, kantor kami belum memiliki bangunan yang tetap, kami hanya menempati gedung yang ada di Ternate. Dengan pembangunan kantor baru ini, kami berharap kinerja kami di Provinsi Maluku Utara dapat meningkat,” kata Arie.
“Insya Allah, dengan amanah dan kepercayaan dari Sekretaris Badan Bahasa dan Kepala Biro kami, kantor baru ini akan menjadi rumah bagi peningkatan program-program kebahasaan di provinsi ini,” tambahnya.
Pembangunan kantor ini, menurut Arie, adalah langkah strategis untuk memperkuat peran Kantor Bahasa dalam memajukan kebudayaan dan bahasa di wilayah ini.
“Kami telah banyak melakukan program di sini, dan dengan adanya kantor yang lebih representatif di Sofifi, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar,” tuturnya.
Namun, momen penyebutan jabatan Samsuddin Abdul Kadir sebagai "Bupati" menjadi topik utama dalam konferensi pers yang digelar usai acara peletakan batu pertama.
Saat ditanya oleh wartawan Monitorindonesia.com mengenai kesalahan tersebut, Arie memberikan klarifikasi. "Mungkin tadi saya lupa atau mungkin kelewat, jadi yang saya maksud adalah Gubernur Provinsi Maluku Utara," ucapnya, sambil tersenyum kecut.
Kesalahan ini dapat dinilai sebagai sebuah kekhilafan yang manusiawi, namun tetap menjadi pelajaran penting dalam menjaga formalitas dan keakuratan dalam acara-acara resmi.
Acara peletakan batu pertama ini menandai langkah baru bagi Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara dalam memperkuat peran dan fungsinya di wilayah ini.
Dengan adanya kantor yang lebih representatif di Sofifi, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan bahasa dan budaya di Maluku Utara, serta mempererat hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dalam bidang kebahasaan. (Rais Dero)
Topik:
Pj Gubernur Maluku Utara maluku utara malut