Gubernur Cari Dana, Risman Yakin Beres

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 22 April 2025 23:23 WIB
Gubernur Malut Sherly Tjoanda dan Plt Kadis PUPR Risman Iriyanto Djafar (Foto: MI/Rais Dero)
Gubernur Malut Sherly Tjoanda dan Plt Kadis PUPR Risman Iriyanto Djafar (Foto: MI/Rais Dero)

Sofifi, MI – Kondisi sarana penunjang kerja Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, kembali menjadi sorotan. Sejak dilantik, Gubernur perempuan pertama di Malut ini harus menghadapi kenyataan bahwa ruang kerja resmi maupun rumah dinasnya belum layak digunakan. Tak heran, setiap kali berkantor di Sofifi, Sherly memilih menumpang di ruang rapat milik Sekda Malut, Samsuddin Abdul Kadir, di lantai tiga kantor gubernur.

“Saya sekarang kalau datang ke sini, saya pinjam ruangan meeting-nya Sekprov. Saya sedang mencari anggaran untuk bisa merenovasi, karena kebocoran ini kan tidak nyaman, dan jamur hitam itu tidak baik,” ungkap Sherly kepada wartawan, Selasa (22/4), di Sofifi.

Sherly menjelaskan, bukan hanya ruang kerja yang belum representatif, rumah dinas yang semestinya menjadi tempat tinggal resmi pun dalam kondisi mengenaskan. Tidak berplafon, kosong tanpa furnitur, dan masih dalam tahap renovasi. Akibatnya, untuk sementara waktu, ia tinggal di rumah jabatan Sekprov.

“Rumah dinasnya silakan bapak pergi lihat sendiri. Tak berplafon dan tak berfurniture. Sementara dalam proses merenovasi, jadi saya sementara tinggal di rumah dinasnya Sekprov,” ujarnya blak-blakan.

Ketika ditanya soal penganggaran, Sherly menegaskan belum ada dana yang tersedia untuk renovasi besar-besaran baik untuk ruang kerja maupun rumah dinas. Pemerintah Provinsi saat ini masih dalam proses pencarian anggaran.

“Ini belum ada anggarannya, sementara lagi dicari,” tegasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Malut, Risman Iriyanto Djafar, turut membeberkan besaran anggaran yang sudah disusun untuk rehabilitasi sejumlah fasilitas penting, termasuk rumah jabatan gubernur dan wakil gubernur.

“Kediaman gubernur delapan miliar. Kalau kediaman Wagub itu dua miliar. Kalau kantor gubernur itu empat miliar sekian,” jelas Risman kepada wartawan kala itu.

Risman menyebut proyek rehabilitasi rumah jabatan gubernur ditargetkan rampung dalam tiga bulan sejak masa pekerjaan dimulai. Saat ini, tahap perencanaan masih terus berjalan.

“Untuk kediaman gubernur, target pekerjaan tiga bulan kerja sesuai dengan bulan perencanaan. Tahapan perencanaan ini sementara berjalan,” kata Risman. (Rais Dero)

Topik:

Gubernur Malut Sherly Tjoanda