Polda Jambi-BMKG Resmi Gelar Operasi Modifikasi Cuaca, Cegah Karhutla di Jambi dan Sumsel

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 11 Agustus 2025 19:59 WIB
Kapolda Jambi Irjen Pol. Krisno H. Siregar bersama Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG RI Edison Kurniawan dan perwakilan BNPB meninjau langsung kesiapan pesawat untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jambi, Senin (11/8/2025). (Foto: Istimewa)
Kapolda Jambi Irjen Pol. Krisno H. Siregar bersama Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG RI Edison Kurniawan dan perwakilan BNPB meninjau langsung kesiapan pesawat untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jambi, Senin (11/8/2025). (Foto: Istimewa)

Jambi, MI – Dalam upaya memperkuat langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatera bagian selatan, Polda Jambi bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara resmi membuka Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) 2025 pada Senin (11/8/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis menghadapi musim kemarau yang kerap memicu kebakaran lahan, khususnya di wilayah gambut yang rawan terbakar.

Acara pembukaan berlangsung di Posko Udara Karhutla Provinsi Jambi dengan dihadiri jajaran Forkopimda, instansi terkait, serta perwakilan perusahaan perkebunan yang wilayah operasionalnya rentan terhadap ancaman Karhutla.

Sebelum prosesi resmi dimulai, BMKG menggelar rapat internal yang dipimpin langsung oleh Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG RI, Edison Kurniawan. Dalam rapat tersebut, dibahas secara detail teknis pelaksanaan OMC, mulai dari pemantauan kondisi atmosfer, titik-titik target penyemaian awan, hingga koordinasi lintas instansi untuk memastikan operasi berjalan efektif dan tepat sasaran.

Pembukaan resmi dilakukan oleh Kapolda Jambi Irjen Pol. Krisno H. Siregar didampingi Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Heri Purwanto, serta pejabat penting lainnya. Dalam sambutannya, Kapolda menegaskan pentingnya kolaborasi antara aparat keamanan, lembaga teknis, dan pihak swasta dalam mencegah bencana Karhutla yang bisa menimbulkan dampak luas terhadap kesehatan masyarakat, perekonomian, dan lingkungan.

Kepala BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa OMC menjadi salah satu metode efektif untuk menekan potensi kebakaran, terutama di lahan gambut yang sulit dipadamkan jika sudah terbakar. “Langkah ini adalah bentuk antisipasi sebelum api muncul, bukan sekadar pemadaman setelah bencana terjadi,” ujarnya.

Sementara itu, Edison Kurniawan memaparkan kondisi cuaca terkini yang mendukung pelaksanaan OMC. Menurutnya, wilayah Jambi saat ini berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang dengan labilitas atmosfer yang cukup tinggi, sehingga peluang pembentukan awan hujan terbuka lebar. “Operasi ini akan berlangsung selama 10 hari, mulai 10 hingga 19 Agustus 2025, dengan target menambah curah hujan di daerah rawan Karhutla,” jelasnya.

Sebagai tanda dimulainya operasi, dilakukan prosesi launching OMC yang diikuti penyemaian awan menggunakan pesawat khusus. Pesawat tersebut akan terbang ke wilayah yang telah dipetakan BMKG untuk menaburkan bahan pemicu hujan, sehingga diharapkan dapat membasahi lahan-lahan kering dan mencegah titik api.

Seluruh rangkaian acara berjalan aman, tertib, dan kondusif. Harapannya, OMC kali ini dapat menjadi langkah nyata dalam melindungi Jambi dan Sumatera Selatan dari ancaman asap tebal yang kerap menghantui saat kemarau panjang.

Topik:

Polda Jambi BMKG BNPB Karhutla