Universitas Terbuka Wisuda Ribuan Mahasiswa dari 39 UPBJJ dan Luar Negeri

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 November 2021 23:53 WIB
Monitorindonesia.com - Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan wisuda dengan tema “Mewujudkan SDM Unggul Melalui PTJJ di Era New Normal”, Selasa (30/11/2021). Acara yang digelar secara secara daring ini diikuti wisudawan melalui aplikasi zoom dan channel Youtube UT TV. Sebanyak 1.000 mahasiswa yang mengikuti prosesi wisuda Periode II tahun akademik 2020/2021 berasal dari 39 Kantor Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT se-Indonesia dan 7 mahasiswa UT di luar negeri. Upacara wisuda juga diisi dengan pemberian 100 beasiswa untuk mahasiswa berprestasi sebagai atlet, kepada Ketua Koni Pusat Letjen (Purn) Marciano Norman. Ini ditandai dengan dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Universitas Terbuka dengan KONI tentang Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh Universitas Terbuka. Rektor Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat mengungkapkan program beasiswa pandemi Covid-19 jumlahnya meningkat. Untuk beasiswa bagi 100 atlet berprestasi tingkat nasional sudah dimulai tahun ini. "Sebagai langkah awal, beasiswa yang diberikan jenjang S1 dengan masa studi empat tahun," ujarnya. Dijelaskan, atlet berprestasi tingkat nasional maupun dunia ada pertimbangan khusus dari UT. Prestasi yang diraih bisa dikonversi dengan sejumlah SKS sehingga mereka tidak harus menempuh pendidikan selama empat tahun. Marciano Norman mengatakan kuota beasiswa yang disediakan Universitas Terbuka bagi atlet berprestasi juga bagi atlet difabel akan terserap semua karena saat ini banyak atlet yang mengukir rekor pada event olahraga dalam negeri maupun internasional. Dia mengakui bahwa bukan hal mudah untuk mengajak atlet melanjutkan studi ke perguruan tinggi akibat jadwal latihan yang padat sehingga kesulitan membagi waktu. Namun demikian, lanjut Marciano, KONI akan terus melakukan sosialisasi agar para atlet mau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. "Saya melihat mereka cocok kuliah di Universitas Terbuka karena bisa belajar di mana saja, bahkan ketika mengikuti pertandingan di luar negeri, mereka masih bisa tetap kuliah," terang Marciano.