Universitas Terbuka, The Top Ten Mega University of the World

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 November 2021 17:53 WIB
Monitorindonesia.com – Universitas Terbuka (UT) masuk dalam kelompok The Top Ten Mega University of the World dan menjadi salah satu anggota sekaligus pendiri The Global Mega-University Network (GMUNet) yang diinisiasi tahun 2003. Di dalam negeri, Universitas Terbuka meraih tiga penghargaan sekaligus dari Museum Rekor Indonesia (Muri). Yang pertama adalah kategori perguruan tinggi negeri dengan jumlah alumni terbanyak, yakni 1.847.714 orang hingga September 2021. Menurut catatan Muri, jumlah alumni Universitas Terbuka yang secara resmi berdiri pada 4 September 1984 sebagai perguruan tinggi negeri ke-45 di Indonesia, bukan saja hanya yang tertinggi di Indonesia, tapi juga Asia. Rekor kedua Muri untuk Universitas terbuka adalah kategori perguruan tinggi dengan layanan terluas yang mampu menjangkau seluruh peserta didik di 514 kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk melayani semua peserta didiknya, UT memiliki 39 kantor cabang atau unit program belajar jarak jauh (UPBJJ) dan satu pusat pengelolaan mahasiswa luar negeri demi mewujudkan guna mewujudkan pendidikan untuk semua. Kampus ini juga memiliki 869 kelompok belajar dan 50 sentra layanan UT. Atas ketersedian berbagai perangkat dan jaringan tersebut, Muri mencatatkan UT dalam rekor sebagai perguruan tinggi dengan jangkauan layanan yang terluas. Rekor ketiga Muri yang sangat unik adalah kategori perguruan tinggi dengan alumni terbanyak yang lulus seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada formasi 2019 lalu. Dicatat dari sebanyak 138.791 yang dinyatakan lolos tes, didominasi oleh peserta dari alumni Universitas Terbuka. Rektor Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat merespons pemberian 3 rekor Muri dengan mengatakan bahwa dalam usia 37 tahun UT telah sukses melakukan metode pembelajaran jarak jauh yang mampu menjangkau hingga ke pelosok-pelosok. Diuraikan, UT terus berupaya meningkatkan daya jangkau sehingga calon mahasiswa yang berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) bisa mendapatkan akses pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan kampung halaman dan juga pekerjaannya. Disebutkan, UT memberikan peningkatan layanan pendidikan bagi mahasiswa yang berasal dari daerah 3T seperti pelatihan pembelajaran jarak jauh, assignment workshop, dan exam clinic. "Layanan ini penting agar mahasiswa UT dapat menjadi pembelajar jarak jauh yang tangguh," imbuh dia. Menurutnya, ini sesuai amanah Presiden RI Joko Widodo pada peringatan Hardiknas 2 Mei 2021, yang menekankan pendidikan berkualitas untuk semua yang bersifat inklusif dan menjangkau seluruh Tanah Air. "UT telah berupaya membuka kesempatan kuliah di UT dengan mengedepankan inklusifitas, yang bisa diakses siapapun sesuai dengan konsep dan makna kata terbuka pada nama UT," jelas Prof Ojat. Ditambahkan, selama hampir empat dekade perjalanan yang dilalui, UT telah menghadapi berbagai rintangan. "Universitas Terbuka telah memberi kesempatan pada masyarakat untuk bisa mendapat pendidikan tinggi berkualitas tanpa hambatan jarak dan waktu," terang Prof Ojat.