Konflik Tak Kunjung Usai, Jamiluddin : Partai Demokrat Terancam Tidak Ikut Pileg dan Pilpres

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 Maret 2021 20:00 WIB
MonitorIndonesia.com - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengatakan, jika konflik yang terjadi di dalam kubu Partai Demokrat tidak kunjung usai, maka dikhawatirkan Partai Demokrat tidak dapat ikut andil dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Sebab dengan adanya dualisme kepengurusan, maka tidak ada yang berhak untuk menandatangani caleg dan capres dari Partai Demokrat. Hal itu justru yang dikhawatirkan. Partai Demokrat dibiarkan dengan dualismenya, sehinga tidak bisa ikut serta dalam pileg dan pilpres 2024. "Kalau itu yang terjadi, memang membenarkan ada dugaan skenario besar yang menginginkan pada pilpres 2024 hanya ada calon tunggal. Mereka ini diduga akan menggolkan calon yang direstui rezim ini," ungkap Jamiluddin kepada Monitorindonesia.com, di Gedung Universitas Esa Unggul, Jumat (12/03/21). Bagi kelompok yang berpihak pada demokrasi, hal itu harus ditentang. Sebab, negeri ini tidak boleh mundur lagi seperti rezim tertutup pada era orde baru. Jamiluddin menambahkan bahwa persoalan Partai Demokrat berkaitan dengan upaya menjaga tetap langgengnya demokrasi di Indonesia. Karena itu, pembiaran penyeleseian konflik di Partai Demokrat harus ditentang dan dan dilawan. Hal ini semata untuk tetap berseminya demokrasi di Indonesia.(Fanss)

Topik:

pilpres pileg demokrat partai