Ketegasan Kapolri Jenderal Listyo dalam Meningkatkan Disiplin Personel, Sangat Tepat

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 29 Oktober 2021 12:36 WIB
Monitorindonesia.com - Ketegasan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam meningkatkan kedisiplinan personel di tengah maraknya sejumlah oknum kepolisian yang indisipliner belakangan ini, dinilai sudah sangat tepat. Penilaian ini disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al-Habsyi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (29/10/2021). Habib sapaan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan ini, menanggapi sejumlah tindakan yang dilakukan oknum Polri di luar batas kewajaran akhir-akhir ini, seperti yang viral baru-baru ini dimana seorang Kapolres Nunukan menghajar anak buahnya dimuka umum. Dikatakan Habib Aboe, ketika terjadi dinamika oknum Polri yang bertindak negatif, maka sudah tepat Kapolri hadir sebagai figur pemimpin yang kuat dalam meningkatkan kedisiplinan anak buah. DPR, dalam hal ini Komisi III DPR, mendukung ketegasan Kapolri dalam mendisplinkan jajarannya. "Ketika banyak dinamika oknum Anggota yang negatif, memang diperlukan ketegasan soerang pemimpin agar meningkatkan kedisiplinan personel, saya kira memang itu yang dibutuhkan saat ini," ujarnya. Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu lebih lanjut menyatakan, melalui pesan yang kuat dari Kapolri tersebut maka diharapkan setiap unit kerja dalam tubuh Polri akan lebih mampu mengelola masing-masing personel dengan baik. "Ketegasan dari sikap Kapolri ini, maka dengan demikian, akan dapat menghindarkan berbagai peluang oknum kepolisian dari tindakan indisipliner," sambung Habib Aboe seraya juga mengusulkan dua langkah yang bisa dilakukan Kapolri untuk meminimalisir tindakan indisipliner oknum personel kepolisian. Menurut Habib Aboe, dengan ketegasan yang dilakukan Kapolri, maka pertama, dapat dilakukan pembinaan spiritualitas seperti pengajian rutin atau ceramah rohani yang diharapkan dapat bisa meningkatkan integritas dan kinerja masing-masing personel Polri. Kedua, dapat dioptimalisasi mekanisme pengawasan internal, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan personel Polri terhadap prosedur dan aturan internal. Selain itu, melalui pengawasan internal diharapkan akan bisa meningkatkan kedisiplinan setiap anggota kepolisian. "Kepatuhan terhadap prosedur dan kedisiplinan yang tinggi diyakini akan membuat kinerja Polri akan semakin lebih baik lagi," tutup Legislator dari Dapil Kalimantan Selatan (Kalsel) I ini. Seperti diketahui, atas perisitiwa pemukulan Kapolres Nunukan terhadap anak buahnya yang sempat viral di jejaring media sosial (Medsos). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun langsung bertindak. Dia memerintahkan kepada seluruh kepala kepolisian daerah untuk membina anggota agar tidak bersikap arogan dan melakukan kekerasan kepada masyarakat. Perintah itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/2162/X/HUK.2.8/2021 tertanggal 18 Oktober 2021 dan ditandatangani oleh Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo. Sebelumnya beredar video viral yang memperlihatkan Kapolres Nunukan Kalimantan Utara (Kaltara) menghajar anggotanya sampai terjatuh, kini menuai sorotan dan marak diperbincangkan oleh warganet. Pada tayangan video viral tersebut, korban nampak sedang berada di aula dan sedang ikut membantu mempersiapkan gelaran Baksos Akbari 1999 Peduli dengan memindahkan meja berisikan nasi tumpeng. Secara tiba-tiba, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar menghampiri dan menendang perut sekaligus menghajar kepala korban sampai terlihat terjatuh. Tindakan kekerasan Kapolres Nunukan tersebut, diduga mulanya karena korban tidak menjalankan perintah tugas dengan baik, yang menjadikan AKBP Syaiful Anwar meluapkan amarahnya. Sedang sosok korban merupakan anggota Polres Nunukan yang ditugaskan pada bidang Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK), menurut keterangan dari Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat. Lalunya, diketahui Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar sedang menghadiri pertemuan pada video conference bersama Mabes Polri dan Polda Kaltara. Berselang kemudian, tampilan wajah dari Kapolres Nunukan pada pertemuan tersebut tidak tertampil, karena adanya beberapa gangguan yang sedang terjadi. (Ery)