Gerindra Pastikan Prabowo Capres dan Ariza Cagub pada Pemilu Serentak 2024

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 22 Februari 2022 21:58 WIB
Monitorindonesia.com - Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif menegaskan bahwa Prabowo Subianto dipastikan menjadi calon presiden dan A Riza Patria calon gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Umum 2024. Sebagaimana diketahui, pemilihan presiden dan pemilihan legislatif akan digelar berbarengan pada Februari 2024, kemudian Pilkada DKI Jakarta digelar Oktober 2024. "Sudah pasti, capres dari partai kami untuk 2024 adalah Pak Prabowo Subianto. Dan untuk cagub DKI Jakarta adalah Pak Ariza Patria," tegas Syarif dalam diskusi dengan tema "Pemilu Serentak 2024 Mengurai Problem dan Menjemput Kemenangan Gerindra" di Kantor DPD Gerindra DKI, Jakarta Pusat, Selasa (22/2/2022). Menurut Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta ini, pilihan capres Prabowo Subianto dan cagub Ariza Patria merupakan pilihan yang realistis dan rasional. Dan sangat berpeluang menang di dua event politik bergengsi tersebut. Sementara Ketua DPD Partai Gerindra DKI Ahmad Riza Patria mengungkapkan untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024 mendatang, pihaknya menerapkan berbagai strategi khususnya untuk menghadapi berbagai persoalan yang akan terjadi. "Sebagai peserta Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan secara serentak, Partai Gerindra harus memahami segala problematika yang harus dihadapi. Sehingga kita dapat menetapkan langkah strategis untuk meraih kemenangan," ujar Wakil Gubernur DKI itu melalui sambungan zoom meeting. Menurut Ariza, ada sejumlah potensi masalah yang harus dihadapi dalam Pemilu 2024. Pertama, soal pemilih dalam menggunakan hak pilihnya. Lantaran diprediksi akan banyak surat suara dalam Pemilu 2024 nanti, seperti pada 2019 lalu. "Terlebih pada 2024 akan dilaksanakan juga Pilkada, meski di bulan yang berbeda. Maka kader partai harus bisa melaksanakan pendidikan pemilih, sehingga pemilih dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik. Selain itu, juga ada potensi persoala' lainnya, yakni jika pelaksanaan pemilu dilaksanakan dengan situasi yang masih pandemi Covid-19. Sehingga, akan dilakukan penyesuaian dalam pendekatan kampanye, teknik pencoblosan, dan lainnya," tuturnya. Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta yang juga Sekretaris DPD Rany Mauliani, via zoom berharap dalam menghadapi Pemilu 2024 nanti, seluruh kader termasuk yang ada di kepengurusan DPD Gerindra DKI Jakarta, DPC, Ranting, anak Ranting, hingga PAC dapat bersatu untuk berjuang bersama rakyatt. "Sehingga Gerindra dapat menjadi partai politik yang lebih baik lagi," tutur Rany. Pengamat Politik Ray Rangkuti menjelaskan, tidak ada perubahan dalam Pileg 2024. Ini baru pertama di Indonesia. "Masalahnya, 2019 penyelanggaraan tetap barengan. Tapi 2024 jaraknya pileg, pilpres ke pilkada 8 bulan. Perlu ada devisi khusus dari DPD Gerindra untuk tangani pilkada dan pileg di DKI," ujarnya. Ray Rangkuti memprediksi, pada Pileg 2024 bakal banyak perseteruan di interen caleg dalam satu partai. "Tahun 2024, pemilih cenderung memilih sosok capres dan partainya. Begitu juga dengan cagub DKI cenderung memilih cagub dan partainya," ujarnya. Soal peluang Ariza menjadi gubernur DKI di 2024, menurut Ray Rangkuti, bila mesin partai bergerak cepat dari sekarang, peluang itu sangat terbuka. "Apalagi Ariza kan incumbent. Dan peluang incumbent itu sangat besar. Tinggal bagaimana mesin Partai Gerindra DKI bergerak dengan cepat, bagus, dan terukur," imbuhnya. (Zat)