Fahri Hamzah: Pengusul agar Pemilu Diundur, Tak Mengerti Konstitusi Bernegara

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 24 Februari 2022 14:26 WIB
Monitorindonesia.com - Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah menyebut usulan dan dorongan agar Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 ditunda atau diundur sebagai orang yang tidak mengerti konsitusi bernegara. "Mereka yang meminta agar Pemilu diundur, masa jabatan presiden diperpanjang, ataupun Pilpres dilaksanakan melalui MPR RI, sebagai orang yang tak mengerti konstitusi bernegara," sebut Fahri Hamzah dalam Program Maling (Mamat Keliling) Talkshow bersama komedian Mamat Alkatiri melalui kanal YouTube, @HAS Creative, dikutip Kamis (25/2/2022). Dalam talkshow yang mengangkat tema 'Kerusakan Sistem Politik Dari Ambigu Partai Dalam Negara', Fahri Hamzah mengungkapkan telah mendengar ada pihak-pihak tertentu yang saat ini tengah mengumpulkan uang untuk memuluskan langkah pengunduran dan penundaan Pemilu 2024. "Saya (juga) dengar mereka ngumpulin duit, nanti akan dibagi-bagi ke partai politik, supaya perpanjangan di MPR," jelasnya sambil menambahkan, pimpinan partai politik selanjutnya diamankan dengan 'diguyur' sejumlah uang. Pihak-pihak itu menurut Fahri Hamzah yang juga mantan Wakil Ketua DPR RI ini, mempunyai kepercayaan diri yang sangat tinggi. Percaya diri tinggi karena sebagian fulusnya sudah masuk. "Ini fantasi orang bahlul. Enggak ngerti konstitusi, nggak ngerti Negara, seolah-olah nanti duduk dan partai politik, oke ya setuju ya setuju perpanjang. Tidak ada seperti itu. Cuman ini orang kepercayaan dirinya tinggi, gara-gara fulusnya sudah mulai masuk, sudah mulai banyak," tutur Fahri. Di sisi lain, Fahri menyebut kalau permainan seperti itu dalam dunia politik sangat tidak sehat. Bagaimana mungkin menyiapkan kepemimpinan nasional dengan bergerilya di belakang layar. Diketahui sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Muhaimin Iskandar mengusulkan pelaksanaan Pemilu 2024 diundur satu hingga dua tahun ke depan. Alasan penundaan dilakukan, untuk recovery sebab dalam dua tahun terakhir kita dihadapkan pada badai pandemi Covid-19. "Untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi. Setahun (diundur), kalau enggak 2 tahun maksimal. Usulan ini atas masukan dari para pengusaha karean badai pandemi Covid-19," kata Gus Muhaimin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar. (Ery)