DPP KPPI 2021-2026 Harus Bekerja Optimal untuk Wujudkan Tiga Pilar Demokrasi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 25 Maret 2022 16:18 WIB
Monitorindonesia.com - DPP KPPI (Kaukus Perempuan Politik Indonesia) periode 2021-2026 diharapkan bisa bekerja dengan optimal, setelah resmi dilantik agar dapat mewujudkan pilar penting organisasi yaitu ideologi, tata kclola dan program aksi. Apalagi, DPP KPPI ini merupakan organisasi lintas partai yang besar, bukan hanya partai di DPR RI Senayan tapi juga partai non parlemen. Harapan ini disampaikan Ketua Presidium DPP KPPI periode 2021-2026, Kanti W Janis dalam sambutannya pada Pelantikan dan Rapat Kerja DPP KPPI Periode 2021-2026 yang mengangkat tema 'Satukan Tekad Mencapai Visi, Misi dan Tujuan KPPI Sebagai Pelopor Gerakan Politik Perempuan Menuju Indonesia Maju, Adil dan Bermartabat' di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2022). Acaar dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga yang diwakili Deputi I Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA, Lenny Nurhayati Rosalin. Lanjut Kanti, tanpa kekuatan tiga pilar (ideologi, tata kelola dan program aksi), maka DPP KPPI tidak mungkin dapat mencapai visinya dengan efektif. Ia menekankan bahwa ideologi KPPI sebagaimana dipahami adalah untuk perjuangkan nilai-nilai kesetaraan, persatuan, keadilan, solidaritas, kemanusiaan. Karena dari spirit nilai-nilai virtues ini lah, KPPI bekerja dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip penting seperti mcnjunjung tinggi kebersamaan dan kerjasama. "Kita juga harus saling mendukung antar komponen organisasi, aktif berpartisipasi, selalu menjaga kepentingan bersama dan memghargai perbedaan dan menjunjung kemartabatan dan kemanusiaan. Oleh karena itu, kita harus menyadari arti penting KPPI sebagai satu-satunya organ aliansi politik lintas partai yang ada di Indonesia. Ini adalah sesuatu yang besar," tambahnya lagi. DPP KPPI, masih menurut Kanti, merupakan organisasi lintas partai, yang anggotanya adalah delegasi dari partai politik (parpol), tidak hanya parpol yang ada Senayan tapi seluruh parpol. Kanti menegaskan bahwa KPPI bukan hanya wadah silaturahmi politisi perempuan. Sekeras apapun perhelatan pemilu, KPPI tetap berada dalam satu wadah, dan ini menunjukkan bahwa perempuan bisa berpolitik lebih baik ketimbang laki-laki. “Kita menjadi contoh politik yang beradab, meskipun berbeda tetapi tetap bersatu. Dan itu semua harus dibuktikan 2024 sebagai tahun peranan perempuan secara nyata, bukan pelengkap (afirmasi 30% daftar caleg),” imbuhnya seraya juga berpesan agar dalam perumusan agenda Raker DPP KPPI disusun program dan rekomendasi untuk meningkatkan kapasitas seluruh kader perempuan politik. Dalam acara pelantikan tersebut, turut hadir secara fisik Deputi I Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA Lenny Rosalin yang mewakili Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Puspayoga; Ketua Umum Srikandi Demokrat sekaligus istri Ketua Umum Partai Demokrat, Annisa Pohan. Sementara Ketua Presidium Kaukus Perempuan Parlemen RI (KPP RI) Diah Pitaloka; serta hadir juga secara daring yakni Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat; Ketua Umum KPP Golkar Airin Rachmi Diany; Anggota DPD RI GKR Hemas; dan masih banyak lagi. (Ery)

Topik:

-