Tanggapi Sikap Jokowi Soal Pemilu, Demokrat Klaim Sudah Lama Ingatkan Konsekuensi Jika Dibiarkan

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 12 April 2022 16:33 WIB
Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil sikap tegas soal isu penundaan pemilu 2024 yang terus digulirkan. Jokowi pun menegaskan Pemilu 2024 digelar tanggal 14 Februari 2024. Menanggapi hal itu, Kapoksi Partai Demokrat di Komisi II DPR RI Anwar Hafid mengaku, sejak awal pihaknya telah memperingatkan Jokowi akan konsekuensi pembiaran wacana penundaan pemilu hingga periodesasi pemerintahan. “Sejak awal kami sudah memperingatkan presiden akan konsekuensi membiarkan wacana penambahan periodesasi pemerintahan,” kata Anwar Hafid kepada awak media, Selasa,(12/4). Anwar Hafid mendesak, saat ini semua pihak termasuk Menteri hingga parpol pengusul penundaan pemilu 2024 dapat fokus dan berkonsentrasi kepada tahapan dan agenda pemilu yang diputuskan Komisi II DPR. Yakni, kata Anwar Hafid, penyelenggaraan Pemilu 2024 tanggal 14 Februari yang tahapannya akan dimulai pada tanggal 14 Juni 2022. “Dan konsentrasi pada tahapan dan agenda yang dirumuskan oleh komisi II (terkait pemilu 2024),” tegas Anwar Hafid. Dengan demikian , Anwar Hafid pun menyinggung, imbas pembiaran penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden. Salah satunya, ialah aksi unjuk rasa mahasiswa yang digelar, Senin, (11/4). “Sekarang akhirnya peringatan itu terbukti dengan penolakan publik yang besar,” tandas Anwar Hafid. (La Aswan)

Topik:

pemilu