Kunjungi Ponpes Attauhidiyah Giren Tegal, Tak Disangka Prabowo Malah Didoakan

wisnu
wisnu
Diperbarui 6 Mei 2022 14:00 WIB
Jakarta, MI - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melanjutkan safari silaturahmi Lebaran ke Pondok Pesantren Attauhidiyah Giren Talang, Kabupaten Tegal, Kamis (5/5) malam. Kedatangan Prabowo disambut hangat oleh pimpinan ponpes, KH Ahmad Saidi. Rupanya Kyai Ahmad telah menanti kedatangan Prabowo ke kediamannya. Dia pun menyampaikan terimakasih karena sudah berkenan menyempatkan waktu untuk berkunjung ke ponpesnya. "Terimakasih Pak Prabowo sudah berkenan untuk berkunjung. Suatu kehormatan bagi kami, selamat datang, selamat lebaran Pak Prabowo," ujar Kyai Ahmad dalam keterangannya yang dikutip, Jumat (6/5). [caption id="attachment_429515" align="aligncenter" width="300"] Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melanjutkan safari silaturahmi Lebaran ke Pondok Pesantren Attauhidiyah Giren Talang, Kabupaten Tegal, Kamis (5/5) malam. (Foto: Dok/Ist)[/caption] Sementara, Prabowo mengatakan, kunjungannya ini merupakan silaturahmi lebaran dengan sahabat lamanya. "Ya saya terimakasih sudah diterima oleh Pak Kyai, suasana liburan ini akan lebih baik jika kita isi dengan kegiatan-kegiatan silaturahmi dengan sahabat lama ya," ujar Prabowo. Kemudian, Prabowo bersama rombongan diperkenankan masuk ke dalam ruang tamu. Di situ, Kyai Ahmad dan Prabowo terlihat antusias berdiskusi. Keduanya saling memahami tentang pentingnya komitmen perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera berdiri di atas kaki sendiri. Kyai Ahmad pun tak lupa mendoakan Prabowo agar senantiasa diberi kesehatan dan juga kekuatan untuk bisa menjadi pemimpin bangsa dan negara Indonesia, demi mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi rakyat. "Saya termakasih atas kebaikan Pak Kyai dalam menerima kedatangan saya. Saya kira mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur adalah cita-cita setiap insan pemimpin bangsa ini ya," tutup Prabowo. Kemudian Prabowo memberikan cinderamata berupa dua buah buku yang berjudul Kepemimpinan Militer dan Indonesia Paradoks. Buku itu merupakan karya Menteri Pertahanan itu.