Pelaksanaan Shalat Ied di JIS Dicibir, PKS: Komisaris BUMN Bergaya Buzzer

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 6 Mei 2022 15:15 WIB
Jakarta, MI - Politikus PKS, Tifatul Sembiring angkat suara terkait sindiran Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto soal pelaksanaan shalat Idulfitri perdana di Jakarta International Stadium (JIS) yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mantan Menkominfo itu menyebut pelaksanaan salat Ied bisa dilakukan di lapangan dan masjid. “Pejabat-pejabat lain, siapapun muslim sholat Ied di Lapangan, atau di masjid, menurut ulama fikih boleh-boleh saja. Biasa saja,” kata Tifatul di akun Twitter-nya, dikutip pada Jumat (6/5). Menurutnya, justru aneh jika pejabat negara sekelas komisaris BUMN hanya memberikan kritik kepada Anies Baswedan. “Yang aneh itu, komisaris BUMN bergaya buzzer, nyerang satu tokoh. Apa boss anda merasa tersaingi…,” sindirnya. Sebelumnya, Dede Budhyarto mengatakan tindakan Anies salat Ied di JIS tersebut tidak terlepas dari unsur politik. Bahkan, dia menyebut Anies menjual politik identitas. “Untuk jualan ‘Politik Indentitas’ yg akan digunakan ketika @aniesbaswedan copras capres, maka Stadion JIS digunakan utk Sholat Ied,” tulis Kang Dede sapaannya dalam akun sosial medianya, Minggu (1/5). Apalagi menurut anak buah Erick Thohir itu, salat Idulfitri selama ini selalu dipusatkan di Masjid Istiqlal Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat. “Karena kalau pakai area Monas identik dengan gerombolan radikalis. Padahal dari jaman baheula Sholat Ied warga Jakarta dipusatkan di Masjid Istiqlal,” jelasnya. (La Aswan)