Peningkatan Anggaran Kemendikbudristek Harus Mampu Tingkatkan Mutu Pendidikan

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 10 Juni 2022 20:15 WIB
Jakarta, MI - Learning Loss yang ramai dikemukakan terjadi selama masa pandemi, ternyata sudah terjadi sebelum pandemi hadir di Indonesia. Untuk itu, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI menyatakan dengan meningkatnya pagu anggaran Kemendikbudristek, seharusnya mampu memberikan hasil nyata dalam memperbaiki mutu pendidikan Indonesia. Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PKS, Fahmi Alaydroes, menyatakan titik permasalahan mutu pendidikan bangsa ini adalah berkurangnya capaian pembelajaran. “Learning Loss ini bukan hanya karena pandemi. Tapi sebelum pandemi masalah ini sudah ada. Karena lemahnya mutu pengajaran dan pembelajaran,” kata Fahmi dalam Rapat Kerja Komisi X, Jumat (10/6). Ia menyatakan mutu pengajaran dan pembelajaran ini berkaitan dengan sosok guru. “Guru dengan kompetensi pedagogik yang rendah, ditambah dengan lemahnya nutrisi peserta didik menjadikan proses pembelajaran berkurang kualitasnya,” ucapnya. Terkait masalah ini, Fahmi memberi catatan kepada Kemendikbudristek untuk lebih mengarahkan kebijakan pada guru. “Kebijakannya harus lebih komprehensif. Saya ingat, Mendikbudristek pernah menjanjikan untuk membuat roadmap pembinaan atau yang terkait dengan guru. Jadi kita bukan hanya fokus pada guru penggerak atau Tenaga P3K tapi kepada sistem yang harusnya membebaskan kita dari masalah guru yang sangat luar biasa,” ucapnya lagi. Fahmi menyatakan bahwa Fraksi PKS mendukung peningkatan anggaran Kemendikbudristek. Tapi tentunya harus dibarengi dengan hasil yang “Peningkatannya bukan hanya WTP. Tapi setiap rupiah yang kita kucurkan, haruslah benar-benar memberikan manfaat nyata, relevan, dan signifikan. Sehingga sekian ratus triliun yang dibelanjakan mampu meningkatkan mutu pendidikan Indonesia,” pungkasnya.