Pemerintah Berhasil Raih Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal II-2022, Aleg F-PAN Minta Pemerintah Waspada Ancaman Inflasi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 Agustus 2022 18:55 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ahmad Najib Qodratullah menilai jika pemerintah telah berhasil menjaga rantai pasokan logistik sehingga daya beli mulai beranjak naik dan spending goverment melalui APBN lancar. Hal tersebut turut diperkuat dengan kondisi dan situasi politik yang saat ini stabil. Hal tersebut ia disampaikan merespons keberhasilan RI dalam meraih pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 sebesar 5,44% (yoy). “Kita banyak diuntungkan dengan situasi politik yang stabil kemudian memang harus kita akui pemerintah berhasil menjaga rantai pasokan logistik daya beli yang mulai beranjak naik dan spending goverment melalui APBN yang lancar,” kata Najib, Kamis (11/8). Meski demikian, Najib mengingatkan, bahwa tekanan global saat ini sedang meningkat kembali. Najib pun meminta, pemerintah dapat kembali mewaspadai ancaman dan situasi yang tidak menentu. “Namun saya selalu mengingatkan bahwa tekanan global sedang meningkat kembali ancaman inflasi dan situasi yang tidak menentu harus selalu diwaspadai,” beber Najib. Najib pun berharap, pemerintah dapat memastikan program pemulihan ekonomi untuk dijalankan secara konsisten. Najib menekankan, pemerintah juga harus menjaga nilai mata uang rupiah hingga suku bunga acuan. “Nilai mata uang rupiah, pertahankan suku bunga acuan dan pertahankan inflasi agar ancaman serius tadi tidak banyak berimbas terhadap ekonomi kita,” ungkap Najib. Najib menekankan, pemerintah juga harus terus mewaspadai meningkatnya kasus COVID-19 yakni Omicron dan virus cacar monyet yang kembali mewabah di dunia saat ini. “Waspadai terus jangan lengah. Kita sudah sangat baik menangani pandemi, jangan lengah,” tandas Najib. Sebelumnya, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi RI kuartal II 2022 tercatat 5,44%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi analis pasar dan proyeksi optimis pemerintah. Menguatnya konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 5,51% (yoy) atau berkontribusi sebesar 2,92% terhadap pertumbuhan, disusul dengan ekspor yang tumbuh 19,74% (yoy) atau berkontribusi 2,14% terhadap realisasi pertumbuhan. #Kuartal II-2022