Pantas Pelayanan Kerap Dibedakan, Banyak Rumah Sakit Tak Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 Oktober 2022 14:10 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rahmad Handoyo mengungkapkan bahwa pihak Rumah Sakit (RS) harus memberikan prioritas terhadap pasien pengguna kartu BPJS Kesehatan dalam hal pelayanannya. Akan tetapi, harus memahami juga bahwa tidak keseluruhan RS itu melayani pasien BPJS Kesehatan. "Sebenarnya ada 60% RS di Indonesia ini melayani pasien BPJS kesehatan karena sumber pendapatan dari RS tersebut kebanyakan dari pasien BPJS itu sendiri dan ini harus diperhatikan betul serta memberikan pelayanan prioritas kalau perlu," katanya kepada Monitor Indonesia, Rabu, (19/10). Handoyo menegaskan, dalam pelayanan RS ini mestinya tidak perlu membedakan pasien baik itu pengguna BPJS kesehatan ataupun tidak. Pada intinya, lanjut politisi PDIP ini, RS tetap bekerja dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar mendapatkan perawatan untuk kesembuhan pasien itu sendiri. "Pelayan RS itu saya yakin semua hampir sama, tidak ada yang membedakannya tetapi para pengguna BPJS kesehatan harus menjadi prioritas utama dan jika RS mengandalkan pendapatan dari pasien non BPJS bisa jadi akan bangkrut atau gulung tikar," katanya. Rahmad pun mengakui, bahwa saat ini masih banyak juga RS yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan ini. "Itu tidak bisa dipaksakan untuk melayani pasien BPJS Kesehatan meskipun konteksnya melakukan pelayanan terhadap pasien untuk ditindaklanjuti sebagai upaya penyembuhan bagi mereka," ungkapnya. "Saya juga tidak bisa berkomentar jika RS tersebut tidak bekerja sama dengan BPJS kesehatan dan itu juga tidak mungkin mau dipaksa, kalau seandainya RS tersebut melayani pasien BPJS kesehatan harusnya memberikan ruang khusus atau menjadikan mereka perhatian khusus," imbuhnya. [Adi]