Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut, DPR Audit Seluruh Farmasi!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 20 Oktober 2022 19:04 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menegaskan pihaknya tengah melakukan audit secara keseluruhan terhadap farmasi buntut dari kasus gagal ginjal akut misterius kian meningkat di Indonesia. Namun demikian, yang perlu dilakukan saat ini adalah bagaimana caranya menemukan penyebab utama terhadap penyakit gagal ginjal akut tersebut. "Sambil berjalan kita juga melakukan audit secara keseluruhan farmasi. BPOM itu kan sudah menetapkan batas maksimal dua zat sesuai ketentuan internasional," ucapnya kepada Monitor Indonesia, Kamis, (20/10). Handoyo juga mengungkapkan jika pada akhirnya ditemukan kandungan melebihi batas, tentu butuh investigasi apabila melebihi batas kandungan dibawah standar internasional itu sendiri. "Dua zat berbahaya itu kalau ternyata dilapangan ditemukan, harus ada bentuk tegas sanksi baik dalam bentuk penutupan, pemanggilan dan lainnya," katanya. Politikus PDIP itu menambahkan, sekarang masih bersifat dugaan-dugaan semata sehingga Pemerintah sudah sudah tepat mengambil langkah menarik obat-obatan yang berbahan cair tersebut. BPOM juga, tegas dia, segera memanggil pihak laboratorium dan mengecek kurang dari 15 jenis obat-obatan yang mengandung zat berbahaya. "BPOM harus memanggil secara keseluruhan, seperti arahan Menkes. Ada 15 obat yang mengandung zat-zat berbahaya dan dicek apakah melebihi batas atas atau ketentuan internasional, jika terbukti harus ada yang bertanggung jawab," pungkasnya. [Adi]