Hindari Informasi Intoleransi, Kemenag Diminta Perkuat Literasi Keagamaan di Media Sosial

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 31 Oktober 2022 18:33 WIB
Jakarta, MI - Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Diah Pitaloka mendorong penguatan program moderasi Kementerian Agama (Kemenag) secara virtual dengan pembahasan soal literasi keagamaan.Karena, kata Diah, sekarang kebanyakan masyarakat cenderung berdialog dari media sosial (medsos) dan ini bersifat homogen ditengah banyaknya informasi yang ada."Saya melihat kecenderungan dialog yang terbentuk hari ini di masyarakat kebanyakan melalui medsos dan itu sudah sangat homogen ditengah banyaknya informasi," jelas Diah kepada wartawan, Senin, (31/10). Diah meminta kepada Kemenag untuk terus melakukan inovasi dalam menjalankan program yang ada. Menurutnya, hal ini dilakukan agar dapat menghindari adanya informasi intoleransi antar umat beragama serta antisipasi terjadinya perpecahan dalam kehidupan sehari-hari."Saat ini internet merupakan wadah berbagai informasi yang tidak jarang menimbulkan masalah intoleransi antar umat beragama dan sosial hingga menimbulkan perpecahan," ungkapnya.Diah menilai bahwa masyarakat Indonesia masih lemah dalam hal literasi informasi etika komunikasi dan pandangan-pandangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Olehnya itu, sambungnya, yang terpenting adalah adanya edukasi kepada masyarakat mengenai keberagaman ini."Sekarang ini yang terpenting perlu adanya edukasi kepada masyarakat mengenai keberagaman Indonesia yang sebetulnya merupakan kekayaan dan kekuatan bangsa apabila kesatuan tetap terjaga melalui internet," tutupnya. (MI/Adi)

Topik:

kemenag