Senior Partai NasDem Siswono Yudo Husodo Mundur, Pengamat: Ada Penggembosan Internal

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 26 Desember 2022 17:34 WIB
Jakarta, MI- Kabar mengejutkan datang dari salah satu petinggi Partai NasDem. Salah satu senior partainya, Siswono Yudo Husodo mengundurkan diri dari kepengurusan partai besutan Surya Paloh. Pengamat politik Ujang Komarudin mengaku tidak terkejut dengan sikap politik Siswono tersebut. Pasalnya, Ujang mengatakan, isu bakal mundurnya Siswono jauh-jauh hari sudah ramai dibicarakan. "Saya bahkan sudah mendengar kabar akan terjadi pengunduran diri itu dua bulan yang lalu terdengar dan saat ini baru terungkap ke publik baru resmi mundur," ujar Akademisi dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu saat dihubungi wartawan, Senin (26/12/2022). Menurut Ujang, mundurnya Siswono tak terlepas dari sikap partainya yang terburu-buru menyatakan dukungan capres kepada Anies Baswedan. "Saya melihat mungkin ini adalah akibat dukungan NasDem atau Surya Paloh kepada Anies Baswedan," kata Ujang. Siswono, kata Ujang lagi, mungkin memutuskan mundur karena sosok Anies Baswedan yang terlalu banyak musuh politiknya. "Intinya beginilah, NasDem kira kira dia punya capres tapi capresnya itu antitesa istana maka, ya kira-kira NasDem banyak pihak termasuk lawan politiknya. Ini saya kira yang jadi salah satu pertimbangan Siswono untuk mundur," ucap Ujang. Hal lain, kata Ujang lagi, ada kemungkinan partai NasDem tengah digembosi lawan-lawan politiknya dengan melakukan politik pecah belah dari dalam. "Untuk menggembosi NasDem tentu harus digembosi dari internal oleh karena itu bisa jadi mundurnya Siswono itu bagian dari penggembosan di internal NasDem karena tidak ada hujan tidak ada angin hanya karena pencapresan Anies lalu Siswono mengundurkan diri. Mestinya kalau kader loyal, kaalu kader profesional keputusan partai itu ya harus didukung apapun resikonya," tandas Ujang. Dilihat dari sisi dampak, Ujang tak memungkiri bahwa mundurnya Siswono dari kepengurusan partai jelas akan berpengaruh. "Iya itu besar kecil akan merugikan partai NasDem karena orang-orang yang punya kekuatan finansial, tokoh mundur ya sedikit besar tentu mengurangi kekuatan NasDem itu sendiri," jelasnya. Ujang menyarankan NasDem agar bisa memanage potensi perpecahan ke depan. Sebab, lanjut dia, mendekati kontestasi pemilu nanti infiltrasi dan hantaman dari dalam dan luar akan semakin kencang. "Iya resiko yang harus kuat ditanggung oleh NasDem sebagai konsekuensi dukungan terhadap Anies," pungkasnya.
Berita Terkait