Dukung Kamaruddin Simanjuntak, Anggota Komisi III DPR: Dibutuhkan Orang Berani dan Kritis

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 26 Desember 2022 21:13 WIB
Jakarta, MI- Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat (FPD) Santoso mengatakan, pernyataan pengacara Kamaruddin Simanjutak yang menyebut polisi mengabdi kepada mafia tidak masalah. Bagi Santoso dalam situasi dan kondisi Polri saat ini dibutuhkan orang yang berani dan kritis seperti Kamaruddin Simanjutak. “Dalam situasi dan kondisi Polri seperti saat ini kita sangat membutuhkan orang-orang yang berani dan kritis seperti Kamaruddin Simanjuntak (KS). Yang berani dan lantang menyuarakan banyaknya oknum Anggota Polri yang mengabdi kepada mafia,” ujar Santoso, Senin (26/12/2022). Santoso menilai, pernyataan yang disampaikan oleh Kamaruddin merupakan cerminan bahwa hal tersebut saat ini sedang terjadi dan dilakukan oleh oknum kepolisian. “Pernyataan itu adalah cermin bahwa memang apa disampaikan (Kamaruddin) saat ini sedang dan terjadi dan dilakukan oknum-oknum anggota Polri yang menggunakan jabatannya untuk mencari keuntungan dan memperkaya diri,” jelas Santoso. Santoso menerangkan, jika semua masyarakat mulai dari lapisan bawah sampai dengan kaum elite tahu bagaimana prilaku Anggota Polri saat ini. Santoso menegaskan bahwa prilaku Anggota Polri saat ini sangat jauh dari harapan rakyat. “Yang langsung menyatakan bahwa Polri mengabdi kepada mafia adalah Kamaruddin Simanjuntak namun jika rakyat ditanya pasti jawabannya sama seperti yang diucapkan (Kamaruddin Simanjutak),” ungkap dia. Dengan demikian, tegas Santoso, keadaan seperti ini harus segera diubah oleh pimpinan Polri. Dia menambahkan, hal itu harus dimulai dari Kapolri untuk bertindak tegas agar citra Polri dapat kembali baik. “Perbaikan membuat citra Polri lebih baik memang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang tidak pendek,” ungkap Santoso. Santoso menegaskan, jika Polri tidak memperbaiki keadaan tersebut maka jangan salahkan rakyat jika kewenangan dipangkas dan anggaran yang setiap tahun lebih dari Rp 100 triliun tersebut akan dikurangi. “Karena amanah yang diberikan kepada Polri sebagai alat negera (bukan alat pemerintah) malah digunakan untuk melindungi kejahatan dan sebagai alat pemukul rakyat yang kritis kepada pemerintah,” pungkas Santoso. Sebelumnya, Kamaruddin Simanjuntak sempat menyebut bahwa rata-rata polisi di Indonesia mengabdi kepada mafia. Dia berseloroh bahwa banyak anggota Polri hanya seminggu mengabdi kepada negara, sedangkan sisanya mengabdi kepada mafia. "Ini kan ajaib. Jadi kita tidak bisa hidup munafik. Makanya rata-rata hartanya puluhan miliar sampai ratusan miliar sampai triliunan," kata Kamaruddin di kanal YouTube Uya Kuya.