PDIP Desak Partai yang Sudah Deklarasi Capres Antitesis Jokowi untuk Keluar Pemerintahan
![Syamsul](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
Syamsul
Diperbarui
30 Desember 2022 15:39 WIB
![PDIP Desak Partai yang Sudah Deklarasi Capres Antitesis Jokowi untuk Keluar Pemerintahan](https://monitorindonesia.com/2021/05/BBC37BDD-EB59-4AA2-A3B2-107C572C95FC.jpeg)
Jakarta, MI- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mendesak agar partai yang telah mendeklarasikan calon presiden (capres) yang merupakan antitesis dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menarik diri dari pemerintahan.
Hal tersebut Hasto sampaikan saat berbicara mengenai isu reshuffle atau perombakan kabinet yang tengah menguat.
Awalnya, Hasto mengatakan bahwa reshuffle kabinet hanya bisa dilakukan oleh Jokowi selaku Presiden.
Kemudian, Hasto menyinggung pernyataan Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat yang meminta agar dua menteri dari Nasdem, yakni Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dievaluasi.
Hasto menyindir Mentan yang pernah menyatakan akan mengekspor beras ke China. Namun, kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Kalau kita melihat misalnya apa yang disampaikan oleh Menteri Pertanian pada tanggal 22 Agustus 2022, beliau menyampaikan bahwa Indonesia akan mengekspor beras ke China. Tetapi kemudian ternyata faktanya jauh dari apa yang disampaikan. Kemudian kita harus mengimpor beras," sindir Hasto dalam jumpa pers virtual, Jumat (30/12/2022).
Kemudian, Hasto mengatakan, PDI-P meminta agar semua menteri bekerja keras mengingat tahun 2024 masa kepemimpinan Jokowi akan habis.
Oleh karena itu, Hasto mengingatkan, jika ada menteri yang terkena reshuffle, maka jangan dikaitkan dengan urusan politik.
"Dan sekiranya itu tidak bisa dilakukan dengan baik, ya jangan dikaitkan dengan persoalan politik ketika Presiden mengambil keputusan untuk melakukan reshuffle. Dan reshuffle ini tidak menunjukkan kepada partai tertentu," tandas dia.
Hasto mengingatkan bahwa partai yang telah mengusung sosok antitesis Jokowi untuk mengundurkan diri dari pemerintahan.
"Karena ada partai yang telah mengambil keputusan untuk mencalonkan calon presiden, dan di dalam seluruh geraknya kebijakannya itu nyata-nyata menjadi antitesa dari Presiden Jokowi, tentu saja ada suatu landasan konstitusional. Tidak seharusnya ketika mencalonkan seseorang yang berbeda dan menjadi antitesa dengan Presiden yang sedang menjabat, muncul kesadaran politik untuk menarik diri," sindir Hasto.
Menurut dia, mendukung Presiden Jokowi jangan hanya ingin mendapatkan enaknya saja.
"Jadi mendukung Presiden itu bukan untuk mendapat enaknya. Ketika telah mengambil suatu sikap politik yang berbeda termasuk yang ditunjukan di DPR, seharusnya juga diikuti dengan sikap yang ada di eksekutif," tegas Politikus PDIP itu.
Topik:
PDIPBerita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Metropolitan
![Fraksi PDIP Soroti Alokasi Anggaran Perubahan APBD DKI Turun, Apa Kata Heru Budi? Suasana Dewan protes dalam Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta bahas APBD DKI Perubahan 2023 terjadi protes dari Sunggul Sirait dari Fraksi DPRD DKI Jakarta (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/suasana-dewan-protes-dalam-ruang-rapat-paripurna-dprd-dki-jakarta-bahas-apbd-dki-perubahan-2023-terjadi-protes-dari-sunggul-sirait-dari-fraksi-dprd-dki-jakarta.webp)
Fraksi PDIP Soroti Alokasi Anggaran Perubahan APBD DKI Turun, Apa Kata Heru Budi?
4 jam yang lalu
Politik
![PDIP Peringati Peristiwa Kudatuli, Ganjar: Kita Tidak Ingin Membangkitkan Luka, Kita Hanya Melawan Lupa Ketua DPP PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo di Kegiatan Aksi Teatrikal Peristiwa Kudatuli (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/ganjar-4.webp)
PDIP Peringati Peristiwa Kudatuli, Ganjar: Kita Tidak Ingin Membangkitkan Luka, Kita Hanya Melawan Lupa
27 Juli 2024 14:29 WIB
Politik
![PDI Perjuangan Gelar Teatrikal Kenang Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996 Tangkapan layar Youtube PDIP - Aksi Teatrikal Peristiwa Kudatuli, ratusan pemuda memperagakan peristiwa penyerbuan Kantor DPP PDI pada 27 Juli 1996.](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/aksi-teatrikal-peristiwa-kudatuli.webp)
PDI Perjuangan Gelar Teatrikal Kenang Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996
27 Juli 2024 12:01 WIB