Anggap Duet Prabowo-Ganjar di 2024 Sulit Terealisasi, Akademisi UMN: PDIP Akan Tolak

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 15 Maret 2023 17:33 WIB
Jakarta, MI- Kalangan akademisi menganggap ada sejumlah faktor duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 sulit untuk terealisasi. Sekalipun ada adagium bahwa dalam politik segalanya serba mungkin. Demikian hal itu disampaikan Akademisi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Silvanus Alvin menanggapi wacana duet Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024. “Menurut saya akan sulit terjadi ya. Kuncinya ada di Ganjar. Sejak pertengahan 2022, nama Ganjar santer jadi capres dan elektabilitas tinggi di survei-survei bahkan masifnya pemberitaan dan gerakan relawan tidak membuat Ganjar mendapat tempat 'khusus' di PDIP,” kata dia, Rabu (15/3/2023). Alvin menambahkan, peluang semakin sempit tatkala Ganjar juga tetap setia di PDIP dan tidak ada indikasi mau lompat ke partai lain demi tiket capres 2024. “Andai Ganjar pindah atau keluar dari PDIP untuk dapat tiket cawapres, maka bisa saja mendapat sentimen negatif dari publik. karena ia dianggap hanya mengejar kekuasaaan,” kata Alvin. Menurutnya, kesulitan terwujudnya duet tersebut lantaran kemungkinan PDIP menolak opsi untuk mengusung cawapres bila memang nantinya Ganjar mendampingi Prabowo. “PDIP rasanya menolak ya sebagai partai yang memimpin di 2019 lalu hanya mengusung cawapres. Bila Gerindra dan PKB merapat, maka besar kemungkinan capres dari PDIP dan cawapres dari Gerindra,” pungkas dia.