Edhie Baskoro Sebut Pidato Politik AHY Tidak Menyinggung Pihak Manapun

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 15 Maret 2023 18:04 WIB
Jakarta, MI - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, mengatakan, pidato politik Agus Harimurti Yudhyono (AHY) pada 14 Maret lalu berangkat dari kondisi negara yang saat ini sedang mengalami situasi sulit. Contoh kecilnya, ketika AHY mengatakan bahwa kondisi masyarakat sedang mengalami kesulitan. Memang, kata dia, kondisi itu sedan terjadi saat ini. "Itu bukan isapan jempol. Itu bukan statemen yang dibuat-buat untuk mendiskreditkan kerja pemerintah atau menyinggung pihak manapun," katanya melalui keterangannya kepada Monitor Indonesia, Rabu (15/3). "Itu memang pernyataan yang didasarkan pada fakta lapangan," sambungnya pria yang akrab disapa Ibas itu. Dia menceritakan, ketika AHY berkeliling kebeberapa daerah di Indonesia, diketahui masih banyak harga bahan pokok yang harganya melambung tinggi. Hal ini pun menjadi keluh kesar dari masyarakat. Seperti pidato yang disampaikan AHY kala itu, di Sulawesi, harga beras per karung atau sekitar 50 kilogram harganya bisa mencapai Rp 1 juta. Jika di rata-rata harga per kilo mencapai Rp 20 ribu. Menurutnya, harga kebutuhan pokok yang melambung sangat tinggi itu sangat menyulitkan masyarakat di tengah kondisi tekanan ekonomi dunia yang cukup berat. Melihat dari kondisi realita yang terjadi, Ibas menegaskan bawha pidato AHY itu menggambarkan kondisi atau situasi masyarakat saat ini. Dirinya juga kerap mendengar keluhan itu pada saat mengunjungi Dapilnya di Jatim 7. Kondisi masyarakat persisi apa yang disampaikan AHY dalam pidatonya. ‘’Sekali lagi, itu suara rakyat, dan harus disampaikan. Kita fair, yang baik, kita apresiasi, tapi kalau ada suara seperti keluhan terkait harga-harga, ya harus juga disampaikan meskipun mungkin akan terdengar pahit,’’ tandasnya. (ABP) #Pidato Politik AHY Tidak Menyinggung Pihak Manapun