Elektabilitas Prabowo Sedang Naik, Kader Gerindra Malah Kena OTT

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 15 April 2023 14:52 WIB
Jakarta, MI - Disaat naiknya elektabilitas Partai Gerinda dan Prabowo Subianto yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden (Capres) 2024, malah Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yana merupakan kader Partai Gerindra. Bahkan, Yana sempat menjadi kandidat Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bandung. Dalam OTT itu, Yana diduga terlibat suap menyuap pengadaan CCTV dan penyediaan jaringan internet program Bandung Smart City. Wakil Ketua DPD Gerindra Jabar, Ihsanudin mengungkapkan kasus tersebut sangat mencoreng nama baik Partai Gerindra. "Marah dan kecewa. kenapa saat Gerindra elektabilitas naik tinggi, bahkan untuk calon presiden Pak Prabowo nomor satu, tiba-tiba dari kadernya ada yang tersandung dugaan korupsi," kesalnya, Sabtu (15/4). "Komentar dari sahabat-sahabat juga merasa tidak percaya, karena kan gimana-gimana juga dia sebelumnya pernah akan jadi kandidat Ketua DPC Gerindra Kota Bandung. Waktu ketuanya meninggal dunia," imbuhnya. Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia merilis hasil survei nasional periode 31 Maret hingga 4 April 2023. Ganjar, Prabowo dan Anies masih bersaing ketat di posisi tiga teratas. Dalam simulasi tiga nama capres, Prabowo Subianto di angka 30,3 persen pada bulan Maret hingga April. Di Januari 2023, di angka 23,2 persen. Elektabilitas Ganjar Pranowo, di Maret hingga April ini 26,9 persen. Di Januari 36,3 persen. Sementara, Anies Baswedan, 25,3 persen di Maret hingga April. Sebelumnya, 24,2 persen di Januari. #Elektabilitas Prabowo Subianto